periskop.id - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan bahwa kebijakan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) telah berjalan efektif dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Ia menuturkan, aturan tersebut berhasil meningkatkan pasokan dolar AS di pasar domestik secara signifikan.
"Kami lihat aturan dalam PP DHE yang baru itu cukup efektif, karena konversi yang terjadi itu sudah mencapai sekitar 87%," kata Destry Damayanti dalam konferensi pers hasil RDG BI di Jakarta, Rabu (17/9).
Destry menjelaskan, tingkat kepatuhan eksportir yang tinggi dalam mengkonversi dolar mereka ke Rupiah sangat terasa di pasar.
Hal ini membuat pasokan valuta asing (valas) menjadi lebih baik dan seimbang, yang pada gilirannya membantu BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
Selain itu, penempatan devisa oleh para eksportir pada instrumen valas yang disediakan BI juga terus meningkat.
Penempatan pada instrumen Term Deposit Valas DHE (TD Valas DHE) kini telah berada di level US$4,4 miliar.
"Jadi sekali lagi kalau dari sisi suplai dolarnya, kita melihat sejauh ini Alhamdulillah relatif membaik," ujarnya.
Destry menegaskan bahwa BI akan terus berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan, baik melalui intervensi di pasar spot, DNDF, maupun pasar SBN, untuk memastikan nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamentalnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar