periskop.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi angkat bicara menanggapi sorotan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai dugaan kekerasan aparat dalam penanganan aksi unjuk rasa di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Pusat telah memberikan perhatian dan menindaklanjuti kasus-kasus tersebut bahkan sebelum PBB mengeluarkan pernyataan resmi.
"Tanpa surat itu pun [pemerintah] sudah memberikan atensi. Jadi, bukan karena surat itu, tanpa surat itu pun pemerintah sudah memberikan atensi," ucap Hasan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (2/9).
Hasan menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto telah mengambil sikap tegas terkait fenomena ini. Presiden, kata dia, sudah menginstruksikan agar setiap aparat penegak hukum yang terbukti melakukan tindakan berlebihan atau melampaui kewenangan saat bertugas untuk diperiksa lebih lanjut.
"Presiden, kan, memang sudah mengarahkan, kalau yang tindakan-tindakan yang tidak terukur, tindakan-tindakan yang melampaui kewenangan itu harus diperiksa, kan, memang sudah ada perintahnya," tutur Hasan. "Kepolisian sedang menjalankan itu, kan, memeriksa tindakan-tindakan yang berlebihan dan tidak terukur," lanjutnya.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian serius, menurut Hasan, adalah tewasnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21 tahun) yang terlindas kendaraan taktis Brimob.
Ia memastikan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang mengusut tuntas insiden tragis tersebut sebagai bagian dari perintah Presiden.
Konteks:
Sebelumnya, Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa menyoroti gelombang kekerasan dalam protes di Indonesia yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.
Juru Bicara HAM PBB, Ravina Shamdasani, mendesak pihak berwenang Indonesia untuk melakukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap semua dugaan pelanggaran hukum HAM internasional, termasuk penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh aparat keamanan.
Sorotan PBB tersebut muncul setelah sejumlah laporan dari organisasi masyarakat sipil, seperti KontraS, yang mendokumentasikan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil.
Insiden tewasnya Affan Kurniawan menjadi salah satu pemicu utama kecaman publik dan internasional, yang menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pengamanan unjuk rasa di Indonesia.
Tinggalkan Komentar
Komentar