periskop.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, memberikan pembekalan kepada 190 penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Program Magister (S2) dan Doktor (S3) di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/11). 

Pada kesempatan tersebut, Rano menekankan pesan penting agar para awardee kembali ke Indonesia setelah menempuh studi. 

“Ini bukan tujuan administratif semata, tetapi panggilan sejarah. Gelar akademik akan bermakna ketika kembali menjadi cahaya bagi masyarakat,” ujar Rano dikutip dari Antara.

Mahasiswa akan melanjutkan studi ke berbagai negara, termasuk Belanda, Prancis, Selandia Baru, dan Australia. Rano menekankan bahwa perjalanan studi di luar negeri membawa tantangan besar, mulai perbedaan budaya, cara berpikir, hingga standar akademik yang ketat. Namun, pengalaman tersebut diyakininya akan menempa karakter dan memperkuat komitmen para awardee.

“Indonesia tidak lahir dari ruang kosong, melainkan dari keberanian anak muda yang rela pergi jauh untuk belajar, jatuh, bangkit, dan terus mencari bentuk terbaik bagi bangsanya. Begitu pula penerima beasiswa LPDP, yang harus berangkat dengan rendah hati dan kembali,” ungkapnya. 

Rano juga menekankan pentingnya pendidikan tinggi untuk mempersiapkan generasi emas 2045. Saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh program S3 di luar negeri telah mencapai lebih dari 15.000 orang. 

Rano meyakini, pengalaman akademik ini akan memperkuat sumber daya manusia Indonesia dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional, khususnya di sektor industri kreatif, kesehatan, dan pendidikan. 

Rano menyebut sekitar 100 orang berasal dari DKI Jakarta. Ia juga mengungkapkan rencana Pemprov DKI membentuk program LPDP versi daerah. 

Program ini akan menjadi kelanjutan dari Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), sehingga warga Jakarta tidak hanya mendapat bantuan untuk S1, tetapi juga S2 dan S3, termasuk peluang studi ke luar negeri, khusus bagi pemegang KTP DKI. 

Rano menyoroti kebutuhan Jakarta akan tenaga medis dan dokter spesialis, terutama dengan rencana pembangunan rumah sakit internasional. Oleh karena itu, Pemprov mempertimbangkan beasiswa khusus pendidikan kedokteran, termasuk kesempatan studi spesialis di luar negeri. 

Menutup pertemuan, Rano mengingatkan para awardee untuk menjaga semangat berkontribusi bagi Jakarta dan Indonesia, serta kembali membawa pengetahuan dan keahlian yang diperoleh dari studi luar negeri.

“Selamat jalan. Kembali jangan lupa ya,” ucapnya menutup acara.