periskop.id - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah awal merealisasikan produksi mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang.
Upaya merintis mobil nasional disertai dengan alokasi dana dan penyiapan lahan untuk pembangunan pabrik nantinya. Hingga saat ini, tim pengembang sedang berupaya maksimal untuk mewujudkan rencana tersebut.
Salah satu produk keberhasilan Indonesia dalam memproduksi kendaraan taktis ringan adalah mobil Jip Maung yang diproduksi oleh PT Pindad. Rencananya, mobil tersebut juga akan diperluas penerapannya di lingkungan pemerintah dan militer untuk mendukung pengembangan industri pertahanan nasional.
Sebelumnya, di beberapa acara kenegaraan, Presiden Prabowo telah menggunakan mobil Maung tipe MV3 Garuda produksi PT Pindad. Bahkan, sejak dilantik setahun yang lalu ia telah menggunakan mobil tersebut.
Lalu, bagaimana sejarah dan proses awal munculnya mobil Jip Maung Pindad?
Kendaraan Taktis Maung
Di tahun 2018, seorang Jenderal bernama Surawahadi menjabat sebagai Danpussenif membuat ide ingin mengendarai kendaraan cepat untuk operasi infanteri jarak dekat.
Rencana awal mobil tersebut diberi nama Bima M-31 dan prototipe pertama diserahkan ke PT MSA rekan TNI yang menggandeng bengkel off-road (FAD) Works yang berlokasi di Bandung.
Pertama kali muncul tahun 2018 di Indo Defence, sebuah pameran tahunan militer. Mobil bertuliskan Bima M-31 tersebut berdiri di antara Tank Leopard, kendaraan lapis baja asal Jerman.
Setahun kemudian, proyek mobil tersebut masuk ke Dislitbang Angkatan Darat untuk dilakukan uji coba dan pengembangan. PT Pindad ikut serta untuk memastikan apakah mobil tersebut bisa naik level untuk produksi secara massal.
Setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi ulang, nama Bima sepertinya belum cukup untuk menggambarkan kendaraan ini. Mereka pun akhirnya mencari nama yang kuat dan membumi. Maka dari itu, lahirlah nama gagah dan hingga saat ini dikenal dengan nama “Maung”.
Melansir dari laman PT Pindad, awalnya Kendaraan Taktis Ringan berukuran 4x4 buatan PT Pindad (Persero) ini ditujukan untuk mendukung operasi dan mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah segala medan untuk keperluan militer.
Mobil ini memiliki kecepatan hingga 120 km/jam dengan transmisi manual 6 speed hingga mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km. Kendaraan taktis karya anak bangsa ini memiliki berat 2.160 kg, mampu menampung empat orang menjadikan Maung tampil sebagai kendaraan manuver gesit dan andal.
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, tracker, dan perlengkapan lainnya.
Maung resmi masuk Oktober 2020 sebagai mobil produksi PT Pindad. Pertama kali dibeli Presiden Prabowo dan Kementerian Pertahanan hingga 500 unit.
Pada Oktober 2025, Presiden Prabowo memberi perintah agar semua menteri dan pejabat tinggi wajib menggunakan mobil Maung sebagai mobil dinas mulai tahun depan.
Tinggalkan Komentar
Komentar