periskop.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia memperkuat upaya pencegahan peredaran narkoba di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia melalui pembukaan Kantor BNN Kabupaten Sambas. 

Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menyebut langkah ini sebagai strategi penting dalam menghadapi kerawanan peredaran narkoba lintas negara. 

“Pembukaan Kantor BNNK Sambas ini sebagai langkah strategis memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (14/8).

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendukung program ini. Menurut Marthinus, desa-desa harus menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran dan ketahanan moral warga. Ia menyoroti minimnya informasi tentang dampak negatif narkoba di masyarakat, sehingga pendekatan edukatif dan rehabilitatif harus lebih diutamakan. 

“Kepala BNNK yang baru harus mampu memetakan wilayah rawan dan menekankan pelayanan, penyuluhan, rehabilitasi, serta intervensi kesadaran masyarakat, bukan hanya penegakan hukum,” tegasnya.

Bupati Sambas, Satono, menyambut baik kehadiran BNNK di wilayahnya. Ia menyebut masyarakat telah menantikan kehadiran lembaga ini selama lebih dari dua dekade. 

“Hari ini pemerintah menunjukkan bahwa negara benar-benar hadir di daerah perbatasan untuk memerangi narkotika. Ini adalah langkah awal untuk menyelamatkan anak bangsa di perbatasan dan membentuk generasi yang tangguh dan kokoh,” ujarnya.

Satono berharap pembukaan kantor ini menjadi titik awal dari gerakan menyeluruh untuk melindungi masyarakat dari penyalahgunaan narkoba, terutama di desa-desa yang rentan. 

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam membangun ketahanan sosial terhadap narkoba.