Periskop.id - Dunia kebugaran di Indonesia terus berputar dengan dinamika yang cepat. Berbagai jenis olahraga dan metode latihan baru terus bermunculan, sebagian menjadi bagian gaya hidup, sementara lainnya menghilang secepat saat kemunculannya. Fenomena ini bisa dikategorikan menjadi fad, tren, dan megatren. Memahami ketiganya penting untuk melihat bagaimana masyarakat Indonesia berinteraksi dengan dunia kebugaran.
Fad: Kegemaran Sesaat yang Cepat Meredup
Fad adalah kegemaran yang populer dalam waktu singkat. Melansir American Sport and Fitness, olahraga kategori ini sering kali didorong oleh pemasaran agresif, dukungan selebriti, atau janji hasil instan, namun biasanya kekurangan bukti ilmiah. Olahraga tersebut menarik perhatian, tapi tidak memiliki daya tahan jangka panjang.
Di Indonesia, salah satu contoh fad adalah lonjakan minat pada sepeda mahal yang meledak selama pandemi COVID-19. Saat itu, sepeda bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol status. Namun, seiring dengan dibukanya kembali pusat kebugaran dan aktivitas luar ruangan lainnya, minat terhadap sepeda mahal mulai meredup. Tren ini tidak dapat bertahan lama karena tidak didukung oleh komunitas yang kuat dan hanya bersifat reaktif terhadap kondisi tertentu.
Tren: Pergeseran Jangka Menengah yang Membentuk Komunitas
Berbeda dengan fad, tren memiliki durasi yang lebih panjang dan berhasil membangun komunitas yang solid. Tren muncul dari pergeseran kebutuhan dan nilai-nilai sosial masyarakat. Di Indonesia, beberapa olahraga yang saat ini berada di fase tren adalah:
- Padel: Olahraga raket yang merupakan gabungan dari tenis dan squash ini sedang naik daun. Padel menawarkan permainan yang lebih mudah dipelajari, sehingga menarik bagi mereka yang ingin mencoba olahraga raket tanpa perlu berlatih keras seperti tenis. Padel dianggap lebih sosial dan santai. Popularitas padel menggeser tenis konvensional yang mungkin dianggap lebih eksklusif oleh sebagian kalangan.
- Pilates: Latihan yang fokus pada fleksibilitas, kekuatan inti, dan pernapasan ini semakin digemari. Banyaknya studio Pilates, kelas daring, dan instruktur bersertifikasi di kota-kota besar di Indonesia membuktikan bahwa Pilates telah menjadi tren yang diminati. Popularitasnya didorong oleh manfaat fisik dan juga manfaat kesehatan mental, yang sangat relevan bagi masyarakat urban.
- Lari Maraton: Lari sebagai olahraga bukan hal baru, tapi maraton sebagai tren gaya hidup meningkat pesat. Maraknya komunitas lari, acara fun run, dan maraton yang beragam di berbagai kota besar di Indonesia menjadi bukti. Lari juga menjadi alternatif dari olahraga yang membutuhkan biaya besar dan mulai ditinggalkan oleh beberapa orang.
Megatren: Perubahan Fundamental yang Bertahan Dekade
Melansir dari laporan The Future of Australian Sport: Megatrends shaping the sport sector over the coming decades, megatren adalah perubahan besar yang memengaruhi masyarakat secara mendalam selama puluhan tahun. Megatren mengubah cara pandang dan nilai-nilai sosial. Dalam konteks olahraga di Indonesia, dua megatren yang sedang berlangsung adalah:
- Digitalisasi Olahraga: Teknologi telah mengubah cara kita berolahraga. Penggunaan aplikasi pelacak kebugaran, perangkat pintar (smartwatch), dan kelas olahraga daring menjadi bagian dari gaya hidup. Ini memungkinkan fleksibilitas dan personalisasi yang tidak pernah ada sebelumnya.
- Kesehatan dan Kebugaran sebagai Prioritas Hidup: Kesadaran akan pentingnya hidup sehat telah menjadi megatren. Olahraga tidak lagi dilihat sebagai hobi, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik dan mental. Hal ini mendorong orang untuk memilih olahraga yang berkelanjutan, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Megatren ini juga memicu pertumbuhan industri kebugaran di Indonesia secara masif.
Memahami perbedaan antara fad, tren, dan megatren membantu kita melihat fenomena olahraga viral dari perspektif yang lebih mendalam. Padel, Pilates, dan lari adalah contoh tren yang sedang berkembang di Indonesia, sementara digitalisasi dan menjadikan kesehatan sebagai prioritas adalah megatren yang akan terus membentuk masa depan industri olahraga.
Tinggalkan Komentar
Komentar