periskop.id - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of State for Trade and Industry Singapura, Gan Siow Huang, di Singapura pada Senin (4/8).
Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada Juni lalu, sekaligus memperkuat sinergi strategis kedua negara dalam sektor perdagangan, investasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam lima tahun terakhir, Singapura konsisten menempati posisi lima besar mitra dagang utama Indonesia dan menjadi sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar.
“Nilai perdagangan Indonesia dan Singapura mencakup US$33,7 miliar dengan nilai ekspor US$12,2 miliar dan impor US$21,5 miliar untuk Indonesia. Selain komoditas konvensional seperti migas hingga emas, saya merasa cukup penting untuk juga memperhatikan potensi UMKM,” ujar Roro dalam keterangannya dilansir dari Antara, Rabu (6/8).
Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan nilai perdagangan bilateral dan mendorong integrasi UMKM, khususnya milik perempuan, ke dalam rantai pasok global.
Roro menekankan bahwa UMKM di Indonesia menyumbang sekitar 60% terhadap PDB nasional, dan lebih dari 64% di antaranya dimiliki oleh perempuan. “Pemberdayaan UMKM, khususnya yang dimiliki perempuan, bukan hanya strategi ekonomi, tetapi juga bentuk komitmen sosial dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sebagai bentuk konkret, Menteri Gan menyampaikan bahwa Singapura telah mengembangkan SMEs Center sebagai pusat pelatihan digitalisasi, kecerdasan buatan, dan pengembangan jejaring usaha. Singapura juga menyatakan kesiapan untuk menginisiasi jaringan UMKM perempuan antara kedua negara sebagai bagian dari upaya kolaboratif pemberdayaan ekonomi perempuan di kawasan.
Dalam mendukung kemitraan antarpelaku usaha, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) telah memiliki perwakilan di Surabaya yang aktif menjalankan program business matching.
Roro menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan komitmen Kemendag RI untuk memperluas kolaborasi konkret, khususnya dalam memperkuat peran UMKM dalam rantai pasok global dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif.
Kemendag RI juga memiliki jaringan di 33 negara, termasuk Singapura, yang aktif melakukan kegiatan business matching sebagai bagian dari strategi peningkatan ekspor nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Roro juga menekankan pentingnya penyelenggaraan annual ministry dialogue (AMD) antara Indonesia dan Singapura yang hingga kini belum terlaksana.
“Kami memandang AMD sebagai wadah penting untuk mengonsolidasikan agenda perdagangan kedua negara dan memastikan isu-isu teknis dapat diselesaikan secara konstruktif. Kami berharap dialog ini dapat segera dijadwalkan dan menjadi forum rutin ke depan,” ujar Roro.
Tinggalkan Komentar
Komentar