periskop.id - Pemerintah pusat angkat bicara menyusul unjuk rasa besar yang berujung ricuh di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8). 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menegaskan Istana memonitor ketat perkembangan situasi tersebut.

Prasetyo menyatakan pemerintah menghormati proses hukum yang berjalan di DPRD Pati serta hak masyarakat untuk berunjuk rasa. 

Ia juga menyebut komunikasi terus dijalin dengan Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Sudewo secara personal untuk mencari solusi terbaik. 

"Pemerintah pusat akan terus memonitor dan berkoordinasi dengan semua pihak," kata Prasetyo di lingkungan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/8).

Terkait kabar yang beredar mengenai adanya korban jiwa dalam kerusuhan tersebut, Prasetyo meminta informasi itu untuk diverifikasi terlebih dahulu. 

Ia menekankan pentingnya mencegah penyebaran berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya kepada publik.

"Kita perlu klarifikasi kembali agar tidak terjadi simpang siur," ujar Prasetyo. 

"Kami juga terus meminta laporan kepada pihak terkait mengenai kebenaran informasinya, dan yang kami dapatkan informasi beberapa waktu yang lalu belum menemukan, atau tidak ada yang diinformasikan didapatkan meninggal dunia," imbuhnya.

Aksi yang diikuti oleh massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu itu memanas saat Bupati Sudewo mencoba menemui para demonstran.

Kehadirannya disambut lemparan sandal dan botol, yang kemudian memicu kericuhan lebih besar termasuk pembakaran kendaraan.

Aparat kepolisian akhirnya membubarkan paksa unjuk rasa dan mengamankan 11 orang yang diyakini bertindak sebagai provokator.