periskop.id - Kinerja ekspor Indonesia menunjukkan tren positif pada semester pertama 2025, dipicu oleh lonjakan dari sektor industri pengolahan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sektor ini mencapai US$107,60 miliar, naik 16,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

“Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non-migas pada Januari hingga Juni 2025 dengan andil sebesar 12,16%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dilansir dari Antara, Jumat (1/8).

Produk-produk yang mendominasi kenaikan ekspor industri pengolahan antara lain minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik dari hasil pertanian, semikonduktor, komponen elektronik, dan peralatan listrik lainnya. 

Lonjakan ekspor di sektor ini mengindikasikan peran vital industri dalam menopang struktur ekspor nasional. Selain sektor pengolahan, pertanian, kehutanan, dan perikanan juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 49,77%.

Nilai ekspor dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan selama Januari-Juni 2025 tercatat sebesar US$3,39 miliar, jauh meningkat dari US$2,26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Produk unggulan yang menopang pertumbuhan ini antara lain kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat dan rempah-rempah, serta ikan segar dan sayur-sayuran. Performa tersebut menunjukkan diversifikasi ekspor non-migas yang semakin kuat.

Secara keseluruhan, total ekspor Indonesia selama enam bulan pertama 2025 menyentuh angka US$135,41 miliar, naik 7,70% dibandingkan tahun lalu. Pada Juni saja, ekspor nasional mencapai US$23,44 miliar, naik 11,29% dari Juni 2024. Meski ekspor migas pada bulan tersebut turun 9,85% ke angka US$1,11 miliar, sektor non-migas tetap mendominasi dengan kontribusi sebesar US$22,33 miliar.

Rincian ekspor non-migas pada Juni 2025 terdiri dari sektor pertanian sebesar US$0,59 miliar, sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$2,74 miliar, serta industri pengolahan sebesar US$19,00 miliar. Kontribusi ini memperlihatkan bahwa sektor pengolahan tetap menjadi tulang punggung ekspor nasional dalam menghadapi tantangan global.

Adapun tiga negara tujuan ekspor utama Indonesia sepanjang semester pertama 2025 adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, yang menyumbang 41,34% dari total ekspor non-migas. Tiongkok menerima ekspor senilai US$29,31 miliar, terutama besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel. 

Amerika Serikat tercatat menerima US$14,79 miliar, dengan produk unggulan mesin elektrik, pakaian, dan alas kaki. Sementara India menerima US$8,97 miliar, didominasi bahan bakar mineral dan minyak nabati.