periskop.id - Presiden Prabowo Subianto mengungkap temuan adanya kebocoran kekayaan negara dalam skala besar dan menyatakan pemerintahannya telah berhasil menyelamatkan Rp300 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Hal itu ia sampaikan dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD, Jakarta, Jumat (15/8).

"Kita alami kondisi yang saya sebut net outflow of national wealth," ujar Prabowo.

Prabowo memperingatkan, jika kebocoran tersebut terus dibiarkan, Indonesia berisiko menjadi negara gagal. 

Ia mengibaratkan kondisi ini seperti tubuh yang terus-menerus kehilangan darah.

"Ibarat badan kalau darah terus mengalir ke luar maka pada satu titik akan mati. Kalau kekayaan itu mengalir ke luar negeri kita biarkan terus menerus kita berpotensi menjadi negara gagal," tegasnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintahannya saat ini lebih memfokuskan energi untuk mencari solusi yang cepat dan tepat guna mengatasi masalah pokok tersebut. 

Menurutnya, tidak ada waktu untuk menghabiskan tenaga mencari-cari kesalahan di masa lalu.

Adapun penyelamatan anggaran sebesar Rp300 triliun tersebut, jelas Prabowo, berasal dari pemangkasan pos-pos yang dinilai rawan diselewengkan. 

Beberapa di antaranya adalah anggaran perjalanan dinas, pembelian alat tulis kantor (ATK), serta pos-pos lain yang selama ini kerap menjadi sumber korupsi.