periskop.id - Fakultas Teknik (FT) Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat berhasil mengembangkan inovasi teknologi tepat guna berupa prototipe pompa tenaga surya. Instalasi ini dirancang khusus sebagai pendukung sistem irigasi pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.

"Inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan irigasi sawah dan pertanian secara lebih efisien, ekonomis dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat nagari," kata Ketua Tim Pengabdian Fakultas Teknik Unand, Insannul Kamil, di Kota Padang, Minggu (23/11), seperti dilansir Antara.

Insannul Kamil menjelaskan teknologi pompa ini memiliki keunggulan operasional tanpa memerlukan baterai penyimpanan.

Sistem bekerja dengan memanfaatkan energi matahari secara langsung untuk menggerakkan mesin pompa.

Mekanisme tanpa baterai ini membuat biaya operasional menjadi jauh lebih hemat.

Selain itu, perangkat ini minim perawatan namun tetap mampu menyediakan suplai air secara berkelanjutan bagi petani.

Program Pengabdian Masyarakat FT Unand ini tidak hanya sekadar bantuan teknis semata.

Langkah ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Program AstaCita untuk mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air, yang dimulai dari pembangunan desa.

Instalasi yang diserahkan didesain sesederhana mungkin agar mudah dioperasikan oleh warga lokal.

Fleksibilitas alat juga memungkinkan penyesuaian dengan kontur lahan pertanian setempat yang beragam.

"Teknologi yang dipilih merupakan teknologi yang mudah dioperasikan oleh masyarakat. Hal ini mendukung kemudahan transfer teknologi dari kampus ke masyarakat," tambahnya.

Pemanfaatan energi terbarukan ini sekaligus mendukung agenda adaptasi perubahan iklim.

Dengan emisi karbon yang minim, inovasi ini membuka peluang peningkatan intensitas tanam serta optimalisasi lahan tidur milik warga.

Koordinator Pelaksana Rancang Bangun Teknologi Prototipe, Dendi Adi Saputra, memaparkan spesifikasi teknis alat tersebut.

Perangkat yang terpasang adalah pompa AC/DC berkapasitas 3000 Watt dengan dukungan delapan unit panel surya berdaya 550 Watt Peak (WP).

Kemampuan alat ini cukup mumpuni untuk medan sulit. Pompa sanggup mengalirkan air hingga jarak 1,3 kilometer dengan ketinggian elevasi mencapai 160 meter.

Masyarakat Nagari Tanjung Barulak kini telah mandiri dalam mengoperasikan alat tersebut, mulai dari pemasangan, pengecekan voltase, hingga pemantauan kondisi mesin.

"Ke depan kami berharap masyarakat menjadi aktor perawatan teknologi ini, agar berkelanjutan dan memberikan dampak yang besar khususnya bagi pertanian," tutup Dendi.