periskop.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi temuan mobil milik bank BUMN berisi uang tunai Rp4,6 miliar yang terbakar di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Purbaya mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai hal tersebut dan menyebut bahwa tanggung jawabnya berada pada pihak bank.
"Kalau saya enggak tahu. Kalau itu tanggung jawab banknya," kata Purbaya kepada media di Jakarta, ditulis Senin (17/11).
Terkait asuransi kejadian tersebut, ia juga mengaku tidak mengetahui apakah pengirimannya memiliki asuransi atau tidak. Bila ada asuransi, maka pihak asuransilah yang membayar. Namun, ia menegaskan perlu mengeceknya terlebih dahulu karena tidak mengikuti proses tersebut.
"Saya nggak tahu, kalau gitu ada asuransinya enggak pengirimannya. Kalau asuransi, asuransi yang bayar. Tapi saya enggak tahu, mesti cek dulu, enggak ngikutin," jelasnya.
Kendati begitu, kata Purbaya, dia mengetahui jika masyarakat curiga uang sebesar Rp4,6 miliar bisa terbakar dengan cepat. Tetapi, ia tidak mengetahui lebih jauh karena bukan polisi, sehingga ia menyarankan agar hal tersebut ditanyakan kepada pihak kepolisian.
"Saya cuma tahu, orang curiga Rp4,6 miliar kok cepet amat kebakarnya, gitu kan. Tapi saya enggak tahu, soalnya saya bukan polisi. Cek sama polisi yaa," tutupnya.
Peristiwa mobil terbakar yang membawa uang tunai Rp4,6 miliar ini terjadi pada Jumat (15/11) di Jalan Poros Trans Sulawesi, Desa Kaleok, Kecamatan Bulo, Polewali Mandar. Mobil tersebut disebutkan milik sebuah bank BUMN yang tengah melakukan distribusi uang ke sejumlah wilayah.
Menurut laporan awal kepolisian, api diduga berasal dari korsleting listrik pada kendaraan. Meski sopir dan petugas pengaman berhasil menyelamatkan diri, seluruh isi mobil termasuk uang tunai hangaus terbakar sebelum bantuan tiba. Hingga kini, penyelidikan mengenai penyebab pasti masih berlangsung, dan kejadian ini memunculkan berbagai spekulasi publik.
Tinggalkan Komentar
Komentar