Periskop.id - Emas telah lama menjadi tulang punggung stabilitas ekonomi dan mata uang di berbagai negara. Di tengah ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi mata uang global, cadangan emas bank sentral berfungsi sebagai penyangga utama terhadap inflasi, pelemahan mata uang, dan krisis keuangan.

Data yang dikompilasi hingga Juni 2025 oleh Trading Economics menunjukkan bahwa negara-negara maju dan beberapa kekuatan baru di dunia masih sangat mengandalkan emas sebagai komponen vital dari cadangan devisa mereka. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai lima negara teratas pemegang cadangan emas dan bagaimana posisi Indonesia di kancah global.

1. Amerika Serikat (AS)

AS kokoh di posisi puncak dengan cadangan emas sebanyak 8.133 ton. Jumlah ini jauh melampaui gabungan cadangan dari beberapa negara di bawahnya. Emas AS, yang sebagian besar disimpan di tempat ikonik seperti Fort Knox, berfungsi sebagai simbol kekuatan ekonomi dan yang paling penting, memperkuat dominasi Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Cadangan masif ini menjadi jaminan likuiditas dan stabilitas di tengah tekanan keuangan global.

2. Jerman

Jerman menempati peringkat kedua dengan 3.350 ton emas. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Uni Eropa, Jerman sangat menjaga peran emas dalam sistem keuangannya. Cadangan emasnya yang besar, sebagian disimpan di luar negeri (seperti New York dan London) dan sebagian besar telah dipulangkan ke Bundesbank di Frankfurt. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional dan memberikan perlindungan terhadap krisis.

3. Italia

Italia berada di posisi ketiga dengan 2.452 ton emas. Meskipun Italia sering menghadapi tantangan utang publik yang tinggi, negara ini tetap mempertahankan cadangan emasnya yang besar sebagai aset yang dikelola secara ketat oleh Bank Sentral Italia (Banca d'Italia). Cadangan ini berfungsi sebagai simbol ketahanan ekonomi yang melindungi negara dari ketidakstabilan finansial.

4. Prancis

Hanya terpaut sedikit dari Italia, Prancis memiliki cadangan sebesar 2.437 ton. Cadangan ini diawasi oleh Banque de France dan sebagian besar tersimpan di brankas bawah tanah di Paris. Seperti rekan-rekan Eropanya, Prancis menggunakan cadangan emasnya yang signifikan untuk menjamin keamanan finansial dan memperkuat pengaruhnya di kawasan Euro.

5. Rusia 

Rusia berada di posisi kelima dengan 2.330 ton emas. Rusia dikenal sebagai negara yang secara signifikan meningkatkan cadangan emasnya sebagai respons strategis terhadap tantangan geopolitik dan sanksi internasional. Strategi ini secara khusus bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS dan mendiversifikasi asetnya.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sementara lima negara teratas memiliki cadangan ribuan ton, Indonesia berada di peringkat ke-43 dengan cadangan sebesar 78,57 ton.

Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara produsen emas terbesar di dunia, cadangan emas resminya yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI) masih jauh di bawah 100 ton. Emas ini merupakan bagian dari cadangan devisa negara.

Dalam konteks global, emas Indonesia memiliki porsi yang relatif kecil dalam total cadangan devisanya, yakni tidak lebih dari 7%. Hal ini menunjukkan bahwa BI menggunakan aset lain, seperti mata uang asing, dalam porsi yang lebih besar untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung perdagangan internasional. Meskipun demikian, BI secara aktif mengelola cadangan devisa, termasuk emas, untuk memitigasi risiko ekonomi global.