periskop.id - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan, Jaga Keberlanjutan Layanan HIV” dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 yang jatuh pada 1 Desember. Tema ini disampaikan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan Temu Media pada Selasa (25/11).
Pelaksana Tugas Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Dr. Prima Yosefin, menegaskan bahwa Hari AIDS Sedunia menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat mengenai urgensi pencegahan dan penanganan HIV secara komprehensif.
“Setiap tahun, pada tanggal 1 Desember, seluruh negara berupaya mengingatkan masyarakat akan pentingnya pencegahan HIV/AIDS,” ujarnya.
Sementara itu, Country Director UNAIDS Indonesia Muhammad Salim, menekankan perlunya kerja sama lintas sektor untuk menyelamatkan kesejahteraan masyarakat terkait HIV dan menyesuaikan strategi dengan kondisi lokal. Salim juga menyoroti tantangan pendanaan global yang mempengaruhi upaya mencapai target pengendalian HIV hingga 2030.
Dr. Prima menambahkan bahwa peringatan ini juga berfungsi sebagai pengingat untuk menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHA).
“Melalui peringatan ini, kita berupaya mengubah perilaku berisiko serta menghentikan stigma dan diskriminasi kepada orang dengan HIV,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai target global 95-95-95 pada tahun 2030 menuju Ending AIDS. Target ini berarti 95% orang yang hidup dengan HIV mengetahui statusnya, 95% dari mereka yang terdiagnosis menerima terapi antiretroviral (ARV), dan 95% dari yang menerima ARV mencapai viral suppression, yaitu jumlah virus yang tidak terdeteksi sehingga risiko penularan sangat rendah.
Prima menekankan pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi multisektoral sebagai kunci keberhasilan program ini.
“Dengan tiga kata ini; komunikasi, koordinasi, kolaborasi, kita yakin bisa menyelamatkan jutaan nyawa,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar