periskop.id - Surat lamaran kerja sering dianggap sekadar formalitas, padahal dokumen ini salah satu yang penting setelah CV. Dari cara menyusun kalimat hingga isi yang kamu tulis, surat lamaran bisa menunjukkan seberapa serius dan cocoknya kamu dengan posisi yang dilamar. Karena itu, memahami cara membuat surat lamaran kerja yang benar menjadi langkah penting untuk membuka peluang masuk ke tahap wawancara.

Apa Itu Surat Lamaran Kerja?

Surat lamaran kerja adalah surat yang dikirimkan ke perusahaan sebagai pengantar saat melamar pekerjaan. Lewat surat ini, kamu memperkenalkan diri, menyampaikan minat melamar, serta menjelaskan kemampuan atau pengalaman yang relevan dengan posisi yang dituju.

Lebih dari sekadar formalitas, surat lamaran juga menjadi tempat menunjukkan sikap, keseriusan, dan antusiasme kamu terhadap perusahaan. Singkatnya, inilah langkah awal untuk memberi kesan baik dan membuka peluang dipanggil ke tahap wawancara.

Struktur Surat Lamaran Kerja yang Benar

Meski kelihatannya sepele, susunan surat lamaran kerja punya peran besar dalam memberi kesan pertama ke HRD. Supaya suratmu terlihat rapi, sopan, dan enak dibaca, pastikan bagian-bagian berikut tidak terlewat.

1. Tempat dan Tanggal Penulisan

Bagian ini biasanya ditulis di pojok kanan atas surat. Fungsinya sederhana, yaitu memberi tahu kapan surat lamaran dibuat. Jangan sampai salah tanggal karena ini menunjukkan kerapian dan ketelitian kamu.
Contoh: Jakarta, 15 Desember 2025.

2. Tujuan Surat (HRD/Perusahaan)

Di bagian ini, tuliskan dengan jelas surat ditujukan kepada siapa. Kalau tahu nama HRD atau jabatannya, tulis saja. Kalau tidak, cukup cantumkan HRD atau pihak perusahaan. Yang penting, nama perusahaan harus benar jangan sampai typo.

3. Salam Pembuka

Gunakan salam yang sopan dan aman, misalnya “Dengan hormat,”. Singkat, jelas, dan sudah cukup untuk membuka surat secara profesional tanpa terkesan kaku berlebihan.

4. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka berisi tujuan utama kamu menulis surat ini. Sebutkan posisi yang dilamar dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut. Tidak perlu bertele-tele yang penting HRD langsung paham maksud suratmu.

5. Paragraf Isi (Profil Singkat & Keunggulan)

Ini bagian inti dari surat lamaran. Ceritakan sedikit tentang diri kamu, latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja, serta kemampuan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Fokus saja pada hal-hal yang memang mendukung, tidak perlu menceritakan semuanya.

6. Paragraf Penutup

Di bagian penutup, sampaikan harapan agar lamaran kamu bisa dipertimbangkan. Tutup dengan ucapan terima kasih sebagai bentuk sopan santun. Simpel, tapi tetap berkesan profesional.

7. Tanda Tangan dan Nama Jelas

Terakhir, tutup surat dengan tanda tangan (jika dicetak) dan tuliskan nama lengkap. Ini menjadi penanda resmi bahwa surat tersebut benar-benar dibuat oleh kamu.

Tips Agar Surat Lamaran Kerja Dilirik HRD

Ketahui Bahasa yang Harus Digunakan

Surat lamaran kerja termasuk jenis surat pribadi karena ditulis oleh seseorang untuk mewakili dirinya sendiri dan ditujukan kepada pihak lain atau organisasi. Oleh karena itu, surat ini harus menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu saya.

Meski termasuk surat pribadi, surat lamaran kerja bersifat resmi. Artinya, bahasa yang digunakan harus sopan, formal, dan profesional, tidak seperti surat untuk teman atau keluarga yang bahasanya bebas. Inilah yang membedakan surat lamaran kerja dari surat pribadi biasa isinya tetap formal dan mengikuti aturan penulisan resmi.

Gunakan Kalimat yang Jelas dan To The Point
HRD biasanya membaca banyak surat lamaran dalam waktu singkat, jadi hindari kalimat bertele-tele. Sampaikan tujuan melamar, posisi yang diinginkan, dan keunggulan utama secara langsung agar mudah dipahami sejak awal.

Hindari Kata-Kata Klise
Kalimat yang terlalu umum sering kali tidak memberi gambaran nyata tentang kemampuan pelamar. Lebih baik jelaskan keterampilan atau pengalaman secara spesifik agar surat terasa lebih jujur dan meyakinkan.

Perhatikan Ejaan dan Tata Bahasa
Kesalahan penulisan bisa memberi kesan kurang teliti dan tidak profesional. Membaca ulang surat sebelum dikirim sangat penting untuk memastikan bahasanya rapi dan enak dibaca.

Sesuaikan dengan Posisi yang Dilamar
Isi surat lamaran sebaiknya disesuaikan dengan kualifikasi dan kebutuhan posisi yang dituju. Dengan begitu, HRD bisa langsung melihat bahwa kamu memang cocok dan memahami peran yang dilamar.