periskop.id - Ucapan yang disampaikan dalam konten tersebut dinilai menyinggung kelompok tertentu sehingga memicu reaksi keras dari warganet hingga berujung pada langkah hukum. Kasus ini menyoroti pentingnya etika berkomunikasi di ruang digital yang kini bisa diakses oleh siapa saja serta mengingatkan bahwa di era digital, setiap kata yang diucapkan di ruang publik bisa berdampak besar dan panjang.
Profil Resbob
Resbob yang memiliki nama asli Adimas Firdaus Putra, dikenal sebagai konten kreator yang aktif di berbagai platform, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Namanya mulai banyak diperbincangkan seiring maraknya tren live streaming di Indonesia.
Ia juga dikenal sebagai kakak dari Muhammad Jannah atau Bigmo yang sama-sama terjun ke dunia konten kreator. Resbob tumbuh di lingkungan keluarga yang mendukung kariernya di ranah digital. Di keluarga, ia akrab disapa Daus. Dari sisi pendidikan, Resbob merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Seiring jumlah pengikutnya yang terus bertambah, Resbob dikenal piawai menarik perhatian publik. Konten-kontennya kerap memicu perbincangan karena berisi pernyataan yang kontroversial. Ia memiliki karakter yang frontal, spontan, dan ceplas-ceplos sehingga sering menjadi sorotan warganet. Gaya bicara tersebut akhirnya menjadi ciri khas Resbob sekaligus strategi untuk tetap menonjol di tengah persaingan ketat dunia konten kreator.
Saat ini, akun Instagram @adimasfirdauss tercatat memiliki lebih dari 17,9 ribu pengikut. Sementara itu, kanal YouTube @panggilajabob telah mengumpulkan sekitar 6,88 ribu subscriber, dan akun TikTok @resbobbb diikuti oleh lebih dari 40 ribu pengguna.
Kontroversi yang Pernah Membuat Resbob Jadi Sorotan
Sebelum kontroversi hina suku Sunda dan Viking. Resbob juga sebelumnya pernah terlibat polemik lain. Pada Agustus 2025, ia menuai sorotan publik usai melakukan live streaming bersama Bigmo. Dalam siaran tersebut, Resbob mengeluarkan pernyataan yang menyinggung pesepak bola Pratama Arhan, sekaligus menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya terkait Azizah Salsha yang saat itu masih berstatus sebagai istri Arhan.
Puncaknya, ketika Resbob mencuat setelah ia diduga melontarkan ujaran kebencian terhadap suku Sunda dan kelompok suporter Persib, Viking. Dalam sebuah video yang sempat viral di media sosial, Resbob mengucapkan kata-kata kasar yang langsung memicu kemarahan warganet, khususnya masyarakat Sunda. Ucapan tersebut dinilai sudah melewati batas karena menyentuh isu sensitif terkait SARA.
Serangkaian pernyataan tersebut menuai kritik tajam dari publik dan membuat nama Resbob semakin dikenal lewat kontroversi, sekaligus menambah panjang daftar polemik yang pernah melibatkan dirinya sebagai seorang streamer.
Kronologi Kontroversi Hina Viking dan Suku Sunda
Kasus yang menjerat Resbob bermula dari sebuah unggahan video yang viral di media sosial. Video tersebut kemudian memicu reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya Viking Persib Club (VPC) yang akhirnya melaporkan Resbob ke Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Barat pada pekan lalu.
Dalam video yang beredar luas, Resbob terlihat melontarkan hinaan terhadap kelompok suporter Persib Bandung. Tak berhenti di situ, ia juga menyampaikan pernyataan bernada ujaran kebencian yang menyasar suku Sunda. Konten tersebut dibuat saat Resbob tengah melakukan siaran langsung di salah satu platform media sosial.
Saat live berlangsung, sejumlah warganet sebenarnya sudah menegur dan meminta Resbob untuk menghentikan ucapannya. Namun, imbauan tersebut tidak dihiraukan, hingga akhirnya menuai kemarahan publik yang lebih luas.
Akibat perbuatannya, Resbob resmi dilaporkan ke pihak kepolisian. Pada Jumat, 12 Desember 2025, Viking Persib Club secara resmi mengajukan laporan terkait dugaan ujaran kebencian ke Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Barat. Polisi pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan, termasuk menelusuri identitas Resbob yang diketahui berasal dari wilayah Jakarta Timur.
Kasus ini turut mendapat perhatian dari sejumlah tokoh. Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menyatakan kemarahannya dan mendesak aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas. Menurutnya, pernyataan Resbob sudah masuk ke ranah SARA dan berpotensi memecah persatuan.
Resbob Resmi Drop Out dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Rektor UWKS, Nugrahini Susantinah Wisnujati, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak kampus menolak dan mengecam keras segala bentuk ucapan, tindakan, maupun perilaku yang mengandung unsur diskriminasi, ujaran kebencian, serta pelecehan yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Menurut Nugrahini, UWKS berpegang pada nilai Kewijayakusumaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keberagaman budaya, toleransi, serta persatuan. Ia menegaskan bahwa perbedaan adalah kekayaan bersama yang harus dijaga, bukan dijadikan alasan untuk merendahkan pihak lain.
Terkait kasus ini, UWKS telah melakukan pemeriksaan internal secara menyeluruh dan objektif, mengacu pada Peraturan Rektor UWKS Nomor 170 Tahun 2023 tentang Kode Etik Mahasiswa, serta mempertimbangkan rekomendasi Komisi Pertimbangan Etik Mahasiswa yang digelar pada 14 Desember 2025.
Hasil rapat rektorat dan komisi etik memutuskan pencabutan status mahasiswa atas nama Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan. Keputusan tersebut tertuang dalam SK Rektor UWKS Nomor 324 Tahun 2025 dan berlaku sejak 14 Desember 2025.
Nugrahini menegaskan, keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional UWKS untuk menegakkan kode etik serta menjaga lingkungan akademik yang aman, beradab, dan menghargai keberagaman.
Tinggalkan Komentar
Komentar