periskop.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2025 mencapai 75,90, menempatkan Indonesia dalam kategori tinggi. Capaian ini menjadi sinyal positif atas kemajuan pembangunan di berbagai bidang, terutama kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menjelaskan, peningkatan IPM tahun ini ditopang oleh membaiknya umur harapan hidup (UHH) saat lahir yang mencapai 74,47 tahun. Artinya, bayi yang lahir pada 2025 diperkirakan akan hidup rata-rata hingga usia tersebut.

“Rata-rata usia harapan hidup meningkat 0,32 tahun dibanding 2024. Hal ini mencerminkan perbaikan kesehatan masyarakat yang didukung oleh meningkatnya kesadaran melahirkan di fasilitas kesehatan, penggunaan air minum layak, serta akses layanan kesehatan yang semakin baik,” ujar Edy dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Rabu (5/11).

Selain kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi pendorong penting. Rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah masyarakat meningkat, disertai perbaikan pengeluaran per kapita yang menggambarkan peningkatan kesejahteraan ekonomi rumah tangga.

Meski secara nasional menunjukkan tren positif, BPS mencatat kesenjangan antarwilayah masih cukup lebar. Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah dengan capaian IPM tertinggi sebesar 85,05, sedangkan Papua Pegunungan menempati posisi terendah dengan nilai IPM 54,91.

Adapun Provinsi Jawa Barat mencatat kenaikan IPM tertinggi tahun ini, yakni 0,98 poin, disusul beberapa provinsi lain di Pulau Jawa dan Sumatra. Sementara Papua Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan terendah, yaitu hanya 0,39 poin.

Secara klasifikasi, terdapat 30 provinsi berkategori IPM tinggi, tiga provinsi berkategori sangat tinggi, empat provinsi berkategori sedang, dan satu provinsi berkategori rendah, yakni Papua Pegunungan. Ketimpangan ini, menurut BPS, menjadi tantangan bagi pemerintah dalam pemerataan pembangunan manusia di seluruh wilayah.

Meski begitu, ada kabar baik dari dua daerah yang berhasil naik kategori. Kepulauan Riau dan Papua Barat Daya mengalami peningkatan status dari kategori sedang menjadi tinggi. Hal ini menunjukkan upaya pemerataan pembangunan mulai menunjukkan hasil di sejumlah wilayah luar Jawa.