periskop.id - Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan menyatakan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) menjadi modal strategis bagi Indonesia untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

"Kita harapkan menjadi pendorong agar kita bisa tumbuh 5,4% di 2026, dan juga menjadi modal kita untuk tumbuh 8% di 2029," kata Ferry Irawan dalam acara Indonesia Economic Outlook di Depok, Jawa Barat, Senin (24/11).

Menurut Ferry, kesepakatan tersebut secara langsung membuka akses pasar yang jauh lebih luas bagi produk Indonesia di kawasan Uni Eropa.

Perjanjian IEU-CEPA memberikan sejumlah manfaat signifikan, terutama melalui penurunan tarif.

Ia menyebutkan, terdapat 98,61% pos tarif untuk produk Indonesia yang akan diturunkan saat memasuki pasar Eropa.

Selain itu, IEU-CEPA menjanjikan peningkatan nilai ekonomi nasional. Perjanjian ini juga mempermudah proses visa melalui kebijakan fast-track, sehingga perjalanan bisnis menjadi lebih mudah.

Lewat perjanjian ini pula, berbagai komoditas ekspor andalan Indonesia akan menikmati tarif 0%.

Komoditas tersebut mencakup produk pertanian dan perkebunan, seperti sawit, kopi, kakao, dan karet.

Sektor lainnya yang diuntungkan termasuk produk perikanan (ikan, lobster, dan udang), komoditas kehutanan (kayu, kayu olahan, dan panel kayu), serta produk tekstil dan elektronik.

Lebih lanjut, Ferry Irawan menyampaikan bahwa pemerintah turut memperkuat ekonomi nasional melalui beberapa pilar utama selain IEU-CEPA.

Pilar tersebut meliputi dorongan terhadap produktivitas, penerapan ekonomi biru dan hijau, menjadikan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan, serta memacu investasi.

Strategi penguatan lain mencakup akselerasi industrialisasi, penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, mempercepat transformasi digital, serta memaksimalkan belanja negara untuk aktivitas yang produktif.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti sempat menegaskan pentingnya implementasi kerja sama IEU-CEPA.

Wamendag Roro Esti menyoroti bahwa penguatan perjanjian ini vital guna meningkatkan perdagangan, investasi, dan daya saing berkelanjutan.

"Jika kita ingin memperkuat perdagangan dan daya saing, kita harus menghadapi proteksionisme dengan kolaborasi yang lebih dalam," ujar Wamendag Roro dalam sambutannya pada acara CSIS Strategic Dialogue di Jakarta, Selasa (4/11).