periskop.id - Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC) mengonfirmasi Ratu Máxima dari Kerajaan Belanda akan mempromosikan ketahanan dan kesejahteraan finansial. Kunjungan Ratu, dalam kapasitasnya sebagai Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB (UNSGSA), berlangsung di Indonesia pada 24 hingga 27 November 2025.
"Saat di Indonesia, Ratu akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan temuan dan kesan dari kunjungannya," kata UNIC dalam pernyataannya, dikutip dari Jakarta, Senin (24/11).
Ratu Máxima telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin malam, menggunakan penerbangan komersial.
Sekretariat Presiden di Jakarta menginformasi, kedatangan Ratu Máxima disambut oleh Kepala Eksekutif PEPK OJK, Friderika Widyasari Dewi, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen.
Kunjungan kerja selama empat hari ini akan fokus pada upaya meningkatkan ketahanan finansial dan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.
Agenda Ratu Máxima dijadwalkan berlangsung di dua kota, yaitu Jakarta dan Surakarta.
Di Surakarta, Ratu akan melakukan kunjungan lapangan ke sebuah pabrik garmen untuk menemui para pekerja yang mengikuti program kesehatan finansial RISE (Reimagining Industries to Support Equality). Kunjungan dilanjutkan ke sebuah perusahaan batik tradisional yang mendapat dukungan dari perusahaan teknologi finansial (fintech).
Agendanya di Jakarta mencakup bertemu perwakilan dari Kantor PBB setempat, International Finance Corporation, dan penyedia jasa profesional Deloitte. Ia juga akan berpartisipasi dalam rangkaian acara kesehatan finansial nasional yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ratu Máxima diagendakan pula mengunjungi proyek perumahan beremisi rendah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di pinggiran Jakarta, di mana ia akan menyaksikan penandatanganan akad kredit.
Pertemuan Ratu Máxima dengan Presiden Prabowo Subianto diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi Indonesia dengan PBB dalam bidang keuangan inklusif.
Kunjungan Ratu Maxima Momentum Indonesia Belajar Fintech
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, memandang lawatan Ratu Máxima mencerminkan dukungan bagi tekad Indonesia membina arsitektur keuangan nasional yang inklusif.
“Bagi Indonesia, kunjungan ini membuktikan dirinya sebagai negara yang berdaulat dan berkinerja tinggi, dan sedang berjuang keras membangun arsitektur keuangan inklusif,” kata Reza seperti melansir Antara, Senin (24/11).
Reza menilai kunjungan ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk belajar langsung dari Belanda. Negara maju ini memiliki keunggulan pesat di bidang ekosistem perbankan dan regulasi digital.
Kunjungan tersebut, kata Reza, memungkinkan Indonesia secara langsung mempelajari berbagai praktik terbaik Belanda dalam inovasi berbasis teknologi tinggi.
Ia juga menyatakan kunjungan ini menegaskan kembali bahwa citra Belanda sudah berubah. Belanda bertransformasi dari "mantan penjajah" menjadi mitra pembangunan bagi Indonesia dalam menjajaki masa depan ekonomi digital.
Tinggalkan Komentar
Komentar