periskop.id - Singapore Tourism Board (STB) bekerja sama dengan MD Entertainment dalam produksi film Ahlan Singapore untuk mempromosikan pesona destinasi wisata Singapura kepada penonton Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta pada Kamis (6/11) oleh Oliver Chong, Assistant Chief Executive, International Group STB, dan Manoj Punjabi, Founder & CEO MD Entertainment.

Terrence Voon, Executive Director Southeast Asia STB, mengatakan, “Film ini memungkinkan kami menyajikan Singapura, dari lokasi populer hingga hidden gems, dengan cara yang dekat bagi penonton Indonesia. Kami berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan minat wisata dari Indonesia, pasar pengunjung terbesar kami di kawasan.”

Manoj Punjabi menambahkan bahwa MD Entertainment merasa bangga dapat bekerja sama dengan STB. “Kami bangga bisa bekerja sama dengan STB untuk memperkenalkan Singapura melalui cerita yang dekat dengan penonton Indonesia. Ahlan Singapore tidak hanya menampilkan keindahan destinasi wisata, tetapi juga budaya dan pengalaman unik yang bisa dinikmati semua usia,” ungkapnya.

Film Ahlan Singapore merupakan drama romantis yang mengisahkan kehidupan mahasiswa Indonesia di Singapura, menghadapi cinta, keluarga, dan pencarian jati diri. Beberapa pemeran film ini antara lain Rebecca Klopper, Kiesha Alvaro, Ibrahim Risyad, Ferry Salim, Putri Ayudya, Alya Rohali, dan Emilat Morshedi.

Produksi film dimulai sejak September 2025, dengan jadwal tayang perdana pada Februari 2026 di bioskop Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei, sebelum didistribusikan ke layanan streaming populer. Lokasi syuting mencakup tempat ikonik seperti Jewel Changi Airport serta hidden gems termasuk Singapore Oceanarium, akuarium terbesar di Asia Tenggara yang baru dibuka.

Kerja sama ini sejalan dengan strategi STB untuk memperkuat branding pariwisata lewat media hiburan. Sepanjang 2025–2026, Singapura memperkenalkan sejumlah atraksi baru, termasuk Singapore Oceanarium, Illumination’s Minion Land di Universal Studios Singapore, dan Rainforest Wild Asia di Mandai Wild Park.

Selain itu, konektivitas udara Indonesia–Singapura terus meningkat. Rute baru dari Pelita Air dan Scoot kini melayani hingga 12 kota di Indonesia, memudahkan akses wisatawan sekaligus mendukung pertukaran budaya.

Terrence Voon menegaskan, lewat pendekatan budaya dan film, Singapura bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga panggung kolaborasi kreatif lintas negara. “Salah satunya adalah Singapore Oceanarium, akuarium terbesar di Asia Tenggara yang baru dibuka. Saya pikir itu sesuatu yang sangat menarik untuk penonton Indonesia,” katanya.

Kolaborasi antara MD Entertainment dan STB tidak hanya menyoroti pariwisata, tetapi juga keberagaman budaya Singapura. Ke depan, kerja sama ini membuka peluang eksplorasi lokasi-lokasi potensial untuk genre lain, termasuk horor.

Singapura juga bukan tempat asing bagi dua pemeran utamanya. Rebecca Klopper dan Kiesha Alvaro mengaku sering bepergian ke sana, namun selama proses syuting mereka menemukan sisi baru dari kota tersebut. 

Kiesha, misalnya, sempat mengunjungi kawasan Geylang di Joo Chiat yang terkenal dengan ragam kuliner dan menemukan toko mainan langka yang menjual berbagai action figure. “Saya tidak bisa menemukannya di mana pun, tapi saya menemukannya di sana,” ujarnya.