periskop.id - Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa konsumsi gula di negara-negara ASEAN bervariasi secara signifikan. Data yang diolah dari berbagai sumber mengungkapkan bahwa Malaysia memiliki tingkat konsumsi gula tertinggi, sementara Myanmar berada di posisi terbawah.

Menurut data dari United States Department of Agriculture (USDA) tahun 2024, rata-rata konsumsi gula per kapita di Malaysia mencapai 52,2 kilogram per tahun. Angka ini menempatkan Malaysia sebagai negara dengan konsumsi gula tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Data ini juga mencakup Thailand (41,9 kg), Indonesia (26,8 kg), Filipina (19,0 kg), dan Vietnam (16,5 kg). Indonesia berada di peringkat kelima dalam daftar ini.

Sementara itu, data yang bersumber dari Indian Sugar Mills Association (ISMA) tahun 2018 memberikan gambaran konsumsi di beberapa negara lainnya. Berdasarkan laporan tersebut, konsumsi gula di Singapura mencapai 46,9 kg per kapita per tahun, menempatkannya di posisi kedua setelah Malaysia. Brunei Darussalam tercatat dengan konsumsi 33,3 kg, diikuti oleh Kamboja (17,5 kg), Laos (13,5 kg), dan Myanmar (9,5 kg).

USDA adalah lembaga federal Amerika Serikat yang mengelola kebijakan pertanian dan pangan. Sedangkan ISMA adalah asosiasi yang mewakili industri penggilingan gula di India. Perbedaan tahun dan sumber data menunjukkan adanya tantangan dalam mendapatkan data konsumsi yang seragam di seluruh kawasan.

Berikut adalah daftar peringkat konsumsi gula di negara-negara ASEAN:

  1. Malaysia: 52,2 kg per kapita per tahun
  2. Singapura: 46,9 kg per kapita per tahun
  3. Thailand: 41,9 kg per kapita per tahun
  4. Brunei Darussalam: 33,3 kg per kapita per tahun
  5. Indonesia: 26,8 kg per kapita per tahun
  6. Filipina: 19,0 kg per kapita per tahun
  7. Kamboja: 17,5 kg per kapita per tahun
  8. Vietnam: 16,5 kg per kapita per tahun
  9. Laos: 13,5 kg per kapita per tahun
  10. Myanmar: 9,5 kg per kapita per tahun