periskop.id - Sinar Mas Group, yang dikendalikan oleh konglomerat Franky Widjaja dan keluarganya, menjalin kerja sama strategis dengan taipan asal Filipina, Federico Lopez, melalui perusahaannya, First Gen Corp. Melansir dari Forbes, Kamis (28/5), kemitraan ini bertujuan untuk membangun enam pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) di Indonesia dengan total kapasitas 440 megawatt.
Proyek ambisius ini diperkirakan menelan investasi mencapai US$2,2 miliar, atau sekitar Rp36,19 triliun (dengan kurs Rp16.450 per dolar AS). Investasi ini mencakup biaya pengeboran serta infrastruktur lain yang diperlukan untuk ladang uap panas bumi dan pembangunan pembangkit listrik.
Lokasi dan Peran Perusahaan dalam Proyek
Melalui anak perusahaannya, PT DSSR Daya Mas Sakti, Sinar Mas menggandeng PT First Gen Geothermal Indonesia yang merupakan unit dari First Gen asal Manila. Proyek ini akan tersebar di enam lokasi, yaitu di Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.
Dalam pernyataan resminya, Presiden DSSR Daya Mas Sakti, Lokita Prasetya, menegaskan komitmen kerja sama ini terhadap pengembangan energi nasional.
"Tujuan kami adalah memperkuat kapasitas nasional dalam pengembangan panas bumi dan sepenuhnya memanfaatkan potensi alam Indonesia untuk energi bersih," kata Lokita.
First Gen akan memimpin proyek ini melalui unitnya yang lain, Energy Development Corp. (EDC), yang memiliki pengalaman luas sebagai operator 13 pembangkit listrik panas bumi terintegrasi di Filipina dengan total kapasitas 1.189 MW.
Potensi dan Latar Belakang Investasi
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, mencapai sekitar 40% dari cadangan dunia. Namun, hingga saat ini, baru sekitar 10% potensi tersebut yang telah dikembangkan. Hal ini menunjukkan peluang besar untuk investasi dalam mendukung transisi energi bersih nasional.
Kerja sama ini juga menjadi bagian dari ekspansi bisnis First Gen setelah menjual 60% saham aset gasnya senilai US$875 juta kepada konglomerat kasino dan pelabuhan Filipina, Enrique Razon Jr. First Gen menargetkan investasi sebesar US$9 miliar untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukannya menjadi 13 gigawatt pada tahun 2030. Selain gas, portofolio energi First Gen juga mencakup tenaga air, surya, dan angin.
Profil Konglomerat di Balik Proyek
Keluarga Widjaja, dengan kekayaan bersih US$18,9 miliar, menempati posisi keempat dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes Desember 2024. Selain energi, Sinar Mas Group juga bergerak di berbagai sektor lain seperti agribisnis, pertambangan, kertas, jasa keuangan, properti, dan telekomunikasi.
Sementara itu, keluarga Lopez di Filipina, dengan kekayaan US$285 juta, dikenal sebagai pemegang saham pengendali ABS-CBN, yang dulunya merupakan stasiun TV terbesar di Filipina. Setelah izin siaran terestrialnya ditolak pada tahun 2020, ABS-CBN beradaptasi dengan beralih ke platform streaming online dan menjalin kerja sama konten dengan jaringan lain.
Tinggalkan Komentar
Komentar