Periskop.id - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di ajang Dubai Airshow pada hari Jumat (21/11), ketika jet tempur India, Tejas, jatuh dan meledak di hadapan penonton. Dilansir dari Reuters, Angkatan Udara India segera membentuk dewan penyelidikan untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut. Insiden ini merupakan kecelakaan kedua yang diketahui melibatkan jet tempur bermesin tunggal generasi 4,5 tersebut, setelah kecelakaan pertama dalam latihan di India pada tahun 2024.

Tejas adalah nama resmi yang diberikan kepada jenis pesawat light combat aircraft (LCA), atau pesawat tempur ringan supersonik sayap delta generasi keempat. Pesawat ini merupakan proyek kebanggaan India sebagai pesawat tempur buatan dalam negeri pertama yang diproduksi oleh perusahaan milik negara Hindustan Aeronautics Ltd (HAL). Nama Tejas sendiri berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti “cahaya”.

Jet Tempur Generasi 4.5 Multirole

Tejas dipandang sebagai elemen krusial dalam upaya India memodernisasi armada Angkatan Udara yang selama ini didominasi oleh pesawat buatan Rusia dan eks-Soviet, khususnya untuk menggantikan armada MiG-21 yang sudah menua. Angkatan Udara India berencana mengoperasikan hampir 220 unit Tejas dan varian lanjutannya dalam dekade mendatang.

Dilansir dari laman resmi HAL, LCA Tejas dirancang sebagai pesawat tempur generasi 4.5 bermesin tunggal yang mampu digunakan di segala cuaca dan memiliki kemampuan multi-role. Ini berarti pesawat ini dapat menjalankan berbagai misi, termasuk:

  • Serangan udara ofensif dan pertempuran jarak dekat (dogfight).
  • Serangan ke sasaran di darat.
  • Operasi maritim, seperti misi penjagaan dan serangan di wilayah laut.

Varian paling canggih, LCA Mk1A, dilengkapi teknologi modern seperti radar active electronically scanned array (AESA), sistem peperangan elektronik (EW), dan berbagai perangkat canggih lainnya.

Keunggulan dan Spesifikasi Utama

Tejas menonjol karena karakteristiknya yang ringan dan lincah, berkat penggunaan material komposit. Desain sayap delta tanpa ekor meningkatkan kemampuan manuver dan kapasitasnya membawa beragam jenis senjata, termasuk bom presisi dan rudal jarak jauh.

Berikut adalah spesifikasi utama jet tempur yang menggunakan satu mesin GE F404-IN20 buatan General Electric ini:

SpesifikasiDetail
Panjang13,2 meter
Lebar Sayap8,2 meter
Kecepatan MaksimumMach 1,6
Ketinggian Terbang Maksimum50.000 kaki
Tenaga Dorong Mesin85 kN
Jumlah Titik Cantelan Senjata9 titik

Pesawat ini juga memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara (in-flight refueling/IFR) yang memungkinkan jangkauan misi yang lebih panjang, serta sistem kendali terbang fly-by-wire digital yang menjamin stabilitas.