periskop.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan bahwa kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) akan tetap berjalan sesuai jadwal pada Minggu (31/8), selama tidak ada kondisi luar biasa yang menghalangi.
Menurutnya, keputusan ini diambil sebagai pesan kepada publik bahwa ibu kota berada dalam situasi yang aman dan terkendali meskipun sempat dilanda sejumlah aksi demonstrasi dalam beberapa hari terakhir.
"Untuk Car Free Day besok kalau tidak ada hal yang luar biasa, kita tetap adakan," ucap Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Sabtu (30/8).
Ia menyebut pelaksanaan CFD ini sebagai upaya menjaga citra Jakarta sebagai kota yang kondusif.
Sebagai langkah antisipasi dan pemulihan, Pramono telah menginstruksikan seluruh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk bekerja penuh membersihkan berbagai ruas jalan pasca-unjuk rasa.
Pembersihan ini termasuk penanganan sisa-sisa material demonstrasi dan efek gas air mata yang mungkin masih tertinggal.
"Saya minta yang biasanya untuk hari Minggu ini kan tidak semua bekerja, sekarang saya minta Sabtu dan Minggu ini full bekerja," kata Pramono.
Keputusan untuk tetap menggelar CFD diambil di tengah situasi ibu kota yang memanas.
Sejumlah unjuk rasa, termasuk dari aliansi BEM Seluruh Indonesia dan BEM Universitas Indonesia, digelar sejak Kamis (28/8).
Aksi massa ini dipicu oleh insiden tewasnya seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan yang terlindas kendaraan taktis Brimob di dekat Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
Peristiwa tragis tersebut menyulut solidaritas dari sesama pengemudi ojek daring dan masyarakat yang turut turun ke jalan.
Tinggalkan Komentar
Komentar