Periskop.id- Kepindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke Kota Tua, Jakarta Barat, diharapkan dapat menghidupkan Kota Tua, mengingat lokasi tersebut merupakan tempat yang kaya akan sejarah Kota Jakarta. IKJ bisa mengoptimalkan segala kekayaan sejarah dan nilai-nilai kebudayaan yang ada di sekitar Kota Tua.
"Baik Kota Tua dan (Taman Ismail Marzuki) TIM harus sama-sama hidup setelah IKJ ini dipindahkan tempatnya," kata Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (22/10).
Menurutnya, sebelum dipindahkan Pemprov DKI juga harus memastikan agar tempat baru IKJ, sudah benar-benar siap untuk aktivitas pengajar, mahasiswa, dan para seniman. Ini karena di tempat yang sekarang, yaitu di TIM, IKJ berada dalam lingkungan yang sama dengan berbagai fasilitas yang bisa menunjang kegiatan kesenian mereka.
"Perpustakaan, teater, ruang-ruang terbuka, dan lainnya sudah harus tersedia sebelum IKJ ini dipindahkan," ujarnya.
Panggung Kesenian
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo ingin menghidupkan panggung kesenian di Kota Tua dengan memindahkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan itu.
“Memang di Kota Tua itu tempatnya bagus banget. Saya sudah beberapa kali melihat dan untuk itu harus ada panggung kesenian yang terus-menerus diadakan. Dan panggung kesenian itu akan sangat mudah diadakan kalau kemudian senimannya juga ada di sana sambil bersekolah,” ujar Pramono, Selasa (21/10).
Hal itulah yang menjadi alasan dirinya ingin memindahkan IKJ ke Kota Tua, Jakarta Barat. Ia berharap dengan berpindahnya IKJ nantinya dapat menjadi pemantik untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai kawasan cagar budaya.
“Memang tempat yang heritage seperti ini memerlukan banyak talent-talent, seniman-seniman yang secara langsung bisa berpanggung di sini,” kata Pramono.
Dia meyakini dengan berpindahnya IKJ ke Kota Tua, maka mahasiswa dapat memiliki ruang untuk menuangkan kreatifitas yang lebih baik dan lebih luas. Pramono juga menilai apabila pemerintah daerah dan pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap rencana pemindahan itu, maka IKJ dapat berkembang menjadi lebih baik.
Selain memindahkan IKJ, Pramono juga berkomitmen melakukan penataan kawasan Kota Tua serta mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan tersebut.
“Tapi yang penting, sebelum IKJ pindah, tempatnya akan kami persiapkan, dan rencananya di tahun 2027 itu MRT yang di atas, tadi yang masih dibangun sampai dengan Kota sebenarnya udah bersih, termasuk jalan-jalannya, semuanya konsentrasi di bawah,” jelas Pramono.
Dia menambahkan rencana tersebut dapat dilaksanakan mulai 2027 hingga 2029, sehingga kawasan itu lebih tertata dan berkembang, sesuai harapan Pemprov DKI.
Tinggalkan Komentar
Komentar