periskop.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan bahwa Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk tetap menahan level suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada di level 4,75% pada Oktober 2025. 

Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2025 bank sentral telah menurunkan BI-Rate sebanyak lima kali. Kenaikan kumulatif tahun ini tercatat sebesar 125 basis poin.

Selain BI-Rate Suku bunga Deposit Facility dipertahankan di level 3,75%, dan suku bunga Lending Facility juga tidak mengalami perubahan. 

“Bank Indonesia akan terus mengkaji prospek laju pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi dalam mengoptimalkan peluang penurunan suku bunga BI-Rate, dengan tetap memperhatikan kestabilan nilai tukar Rupiah,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/10).

Keputusan ini konsisten dengan prediksi inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1%.

Upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi. 

Bank Indonesia juga akan mempererat kebijakan makroprudensial untuk mendorong penurunan suku bunga, menambah likuiditas, dan kenaikan pertumbuhan kredit demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Kebijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran.