periskop.id - Mata uang rupiah bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Rabu (10/12/2025), dan akhirnya ditutup melemah 13 poin di level Rp16.689 per US$. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 15 poin. Selama perdagangan sore ini, rupiah bergerak di rentang Rp16.680 hingga Rp16.720 per US$.
“Rupiah hari ini fluktuatif seiring dengan pasar yang menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Fed, Jerome Powell, terkait arah suku bunga di 2026. Investor tetap waspada meskipun penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin diperkirakan secara luas,” Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, Rabu (10/12).
Menurut Ibrahim, pergerakan rupiah tidak lepas dari dinamika eksternal. Fokus pasar kini tertuju pada komentar Ketua Powell dan Ringkasan Proyeksi Ekonomi untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan, ditambah adanya potensi perubahan personel di FOMC tahun depan.
Selain itu, situasi geopolitik juga turut memengaruhi sentimen pasar. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan negaranya dan mitra-mitra Eropa akan segera menyerahkan dokumen-dokumen yang disempurnakan kepada AS terkait rencana perdamaian dengan Rusia. Kesepakatan ini berpotensi membuka kembali pasokan minyak global yang sebelumnya dibatasi akibat sanksi terhadap perusahaan Rusia.
Di sisi domestik, Ibrahim menyoroti risiko yang diingatkan oleh Bank Indonesia (BI).
“Bank Indonesia menyoroti sejumlah risiko yang perlu diwaspadai, terutama perilaku agresif lembaga keuangan non-bank yang memanfaatkan utang pemerintah negara maju sebagai dasar produk derivatif kompleks,” jelasnya.
Menurut Ibrahim, risiko tersebut diperparah oleh lonjakan utang publik global. Utang pemerintah dunia telah menembus US$110,9 triliun atau setara 94,6% dari PDB global. Lonjakan utang yang didominasi negara maju ini menjadi bahan bakar bagi volatilitas suku bunga global, yang pada akhirnya menambah beban berat bagi negara berkembang.
Dengan kombinasi faktor eksternal dan internal ini, Ibrahim menegaskan bahwa rupiah bergerak lebih sensitif terhadap sentimen global.
“Investor perlu terus mencermati perkembangan kebijakan moneter dan risiko pasar internasional, karena hal ini bisa memengaruhi pergerakan mata uang domestik secara signifikan,” katanya.
Pergerakan rupiah hari ini mencerminkan bagaimana pasar menyeimbangkan antara optimisme terhadap potensi kebijakan stabilisasi global dan kehati-hatian menghadapi risiko geopolitik serta keuangan. Pasar diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif menjelang komentar resmi Ketua Fed dan perkembangan kondisi ekonomi global selanjutnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar