periskop.id - Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta, wafat pada Minggu (2/11). Kabar duka ini segera menyebar dan meninggalkan kesedihan mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar keraton, tetapi juga masyarakat luas yang mengenalnya sebagai penjaga tradisi Jawa.
Pakubuwono XIII dikenal sebagai sosok yang konsisten menjaga nilai-nilai budaya Jawa di tengah arus modernisasi. Selama masa kepemimpinannya, ia berupaya mempertahankan ritual adat, kesenian, dan tata cara keraton agar tetap hidup di tengah masyarakat.
Melansir Antara, Selasa (4/11) Dalam berbagai kesempatan, almarhum kerap menekankan pentingnya melestarikan budaya sebagai identitas bangsa. Ia juga mendorong generasi muda untuk tidak melupakan akar tradisi.
“Budaya Jawa adalah warisan yang harus dijaga bersama,” demikian salah satu pesan yang sering ia sampaikan.
Wafatnya Pakubuwono XIII mendapat perhatian luas. Tokoh lintas agama menyampaikan belasungkawa, menandakan bahwa sosoknya dihormati tidak hanya di lingkup keraton, tetapi juga di kalangan pemuka agama dan masyarakat umum.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, misalnya, menyebut bahwa almarhum adalah figur pemersatu.
“Beliau selalu menekankan pentingnya harmoni dan toleransi. Kehilangan ini bukan hanya bagi keraton, tetapi juga bangsa,” ujarnya.
Dukacita juga datang dari kalangan budayawan. Mereka menilai wafatnya Pakubuwono XIII sebagai kehilangan besar bagi dunia kebudayaan Jawa. Selama hidupnya, ia menjadi simbol kontinuitas tradisi, termasuk dalam penyelenggaraan upacara adat seperti Sekaten dan Grebeg.
Masyarakat Surakarta sendiri merasakan kehilangan mendalam. Banyak warga yang datang ke keraton untuk memberikan penghormatan terakhir. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa sosok almarhum tidak hanya dihormati sebagai raja, tetapi juga sebagai tokoh masyarakat yang dekat dengan rakyat.
Kini, setelah wafatnya Pakubuwono XIII, perhatian publik tertuju pada keberlanjutan kepemimpinan keraton. Tantangan besar menanti, terutama dalam menjaga relevansi budaya Jawa di tengah perubahan zaman.
Rencana pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwono XIII akan dilaksanakan Rabu (5/11) di Astana Imogiri, Yogyakarta, yang merupakan kompleks makam raja-raja Mataram. Pemakaman akan dilaksanakan dengan tata cara adat Keraton Kasunanan Surakarta.
                                                    
                                                            
                        
Tinggalkan Komentar
Komentar