periskop.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menegaskan kembali komitmennya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang tertuang dalam Piagam Olimpiade. Prinsip tersebut menjadi pedoman utama dalam menjalankan peran dan tanggung jawab bersama Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menekankan pentingnya diplomasi olahraga sebagai jembatan untuk mempererat persahabatan antarbangsa sekaligus mempromosikan perdamaian. 

“Olahraga pada hakikatnya menyatukan, bukan memecah belah. Inilah esensi diplomasi olahraga yang terus kami junjung,” ujar Okto dalam konferensi pers Jakarta Gymnastics 2025 dilansir dari Antara, Jumat (10/10).

Terkait penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 tahun 2025 di Jakarta, Okto menjelaskan bahwa NOC Indonesia terus berkoordinasi erat dengan pemerintah, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir serta Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra. “Kami menghormati setiap keputusan pemerintah yang mempertimbangkan banyak aspek. Komunitas senam, termasuk FIG, Federasi Asia, dan federasi nasional, juga mendukung keputusan tersebut,” katanya.

Okto optimistis ajang dunia ini akan berjalan sukses berkat kolaborasi erat antara federasi nasional, pemerintah, NOC, serta federasi regional dan internasional. 

“Insya Allah, dengan dukungan semua pihak, Indonesia akan mencatat sejarah dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam untuk pertama kalinya. Ini contoh nyata kolaborasi lintas lembaga yang solid,” ujarnya.

Ia menilai kejuaraan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan momentum penting untuk memperluas popularitas senam di Indonesia. Dukungan penuh pemerintah, menurutnya, menjadi modal besar untuk mengangkat prestasi sekaligus minat masyarakat terhadap olahraga ini.

Okto juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas komitmennya dalam pengembangan senam. Salah satunya melalui pembangunan fasilitas latihan modern di Cibubur yang bahkan telah ditinjau langsung oleh Presiden FIG, Morinari Watanabe. 

“Semangatnya adalah persatuan dan kebersamaan untuk mengangkat senam. Dengan dukungan penuh pemerintah dan semua pihak, kami yakin senam sebagai induk olahraga Olimpiade akan berkembang pesat di Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, Okto menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya ingin dikenal sebagai peserta, tetapi juga sebagai tuan rumah yang diperhitungkan. 

“Kesuksesan Kejuaraan Dunia Senam akan menjadi batu loncatan penting dan menarik perhatian dunia terhadap kemampuan Indonesia menyelenggarakan ajang olahraga internasional di masa depan,” pungkasnya.