Periskop.id – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menjadi momen yang selalu digemari masyarakat untuk berwisata. Tengok saja, menurut Korlantas Polri, diperkirakan hampir tiga juta kendaraan akan bepergian keluar Jakarta tahun ini, meningkat 0,9% dari Nataru tahun lalu.
Selain peningkatan dari segi volume, Cove, penyedia hunian co-living modern, turut melihat pergeseran perilaku wisatawan Nataru tahun ini. Menurut proyeksi serta data internal Cove, wisatawan cenderung lebih spontan dalam merencanakan perjalanan.
Juga lebih memprioritaskan kenyamanan dibandingkan harga. Ada juga pergeseran demografi wisatawan asing untuk destinasi Bali. “Periode Nataru senantiasa menjadi kontributor besar bagi para pemain industri pariwisata dan perhotelan, termasuk Cove,” kata Dian Paskalis, Country Director of Growth and VP of Online Marketing Cove dalam keteranganya, Selasa (16/12).
Berkat antusiasme wisatawan ketika liburan Nataru, lanjutnya, bulan Desember diproyeksikan akan menghasilkan nilai pemesanan yang lebih besar bagi Cove, dibandingkan bulan-bulan lainnya tahun ini.
“Hal ini menegaskan relevansi co-living sebagai akomodasi liburan, terutama dengan fleksibilitasnya yang dapat menyesuaikan dengan gaya perjalanan wisatawan yang kini semakin dinamis,” jelasnya.
Wisatawan Nataru, bisa dibilang, kini lebih fleksibel dalam merencanakan perjalanan. Alih-alih menyiapkan itinerary liburan Nataru dari jauh hari, kini wisatawan cenderung lebih memilih gaya liburan yang “spontan”.
Cove memproyeksikan, 80% pemesanan kamar harian untuk periode Nataru akan terjadi di bulan Desember, meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Tren ini mencerminkan peningkatan kebutuhan wisatawan akan fleksibilitas dalam merencanakan liburan.
Termasuk memberikan mereka lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan berbagai pilihan destinasi, menyesuaikan sisa cuti tahunan, serta menunggu penawaran-penawaran perjalanan spesial yang hanya muncul di akhir tahun.
Pengalaman Menginap
Bagi banyak wisatawan, liburan Nataru kali ini bukan lagi soal mencari harga akomodasi yang paling terjangkau, melainkan opsi yang memberikan mereka kenyamanan dan pengalaman menginap terbaik. Lonjakan tarif akomodasi pada periode Nataru, terutama pada malam pergantian tahun, pun sudah menjadi hal yang lumrah terjadi.
“Bahkan di destinasi-destinasi populer, peningkatan tarif bisa lebih tinggi dibandingkan dengan periode Lebaran. Namun, peningkatan harga ini nyatanya tidak menurunkan minat liburan para wisatawan,” tuturnya.
Berdasarkan data internal Cove, nilai pemesanan di Desember 2025 akan meningkat sebesar 60% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Lokasi menjadi salah satu pertimbangan utama dalam rencana liburan.
Hal ini terlihat dari kecenderungan wisatawan cenderung memilih lokasi akomodasi Cove yang dekat dengan pusat perayaan Nataru seperti Sudirman (Jakarta), Canggu (Bali), dan area Bandung secara keseluruhan. Singkatnya, baik ketika staycation di dalam kota atau liburan ke destinasi baru, pengalaman menginap menjadi faktor yang penting dalam kenyamanan perjalanan.
“Co-living harian yang ditawarkan Cove dapat menjadi alternatif hotel yang cocok bagi masyarakat urban, menghadirkan liburan yang lebih fleksibel, stylish, dan tetap terasa senyaman rumah,” ucap Dian.
Wisatawan Asia Pasifik
Sementara itu, meski pengguna Cove di Indonesia masih didominasi oleh wisatawan domestik, pangsa pasar wisatawan mancanegara pada masa Nataru menunjukkan adanya peningkatan, terutama untuk properti di Bali.
Hal ini menggarisbawahi bahwa Indonesia menjadi salah satu pilihan destinasi internasional untuk menikmati Natal maupun menyambut tahun 2026.
“Pada Nataru tahun ini, Cove juga turut melihat pergeseran terkait asal negara para wisatawan asing. Kini, terdapat peningkatan yang cukup tinggi dalam jumlah wisatawan yang berasal dari negara-negara Asia Pasifik, seperti Vietnam, Filipina, dan Korea Selatan,” imbuhnya.
Peningkatan ini lebih besar dibandingkan peningkatan wisatawan dari negara-negara yang mendominasi pasar mancanegara Cove di Indonesia, seperti Australia.
Strategi Pemerintah
Sekadar informasi, sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pergerakan wisata selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
“Beberapa strategi telah kami siapkan, mulai dari layanan Halo Wonderful, imbauan kepada industri, hingga kampanye Di Indonesia Aja,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana baru-baru ini.
Sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dan pelaku industri, Kemenpar telah menerbitkan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan selama periode Natal dan tahun baru. SE tersebut mencakup panduan manajemen risiko, kesiapan petugas, hingga mekanisme pemantauan situasi destinasi.
“Seluruh pihak diharapkan memantau kondisi destinasi secara harian mulai 15 Desember 2025 sampai 5 Januari 2026, mewaspadai perubahan cuaca, memastikan transportasi yang layak, serta menjaga kebersihan lingkungan,” kata Widiyanti.
Kemenpar juga menyediakan modul CHSE, modul kebencanaan, serta petunjuk teknis manajemen risiko yang dapat dimanfaatkan daerah dan pelaku wisata.
Dari sisi pemasaran, Kemenpar menyiapkan paket wisata berkualitas bersama berbagai mitra industri, yang mencakup destinasi prioritas. Berbagai aktivasi promosi juga dilakukan melalui pameran, forum pariwisata, kerja sama dengan Online Travel Agent, hingga kampanye daerah.
Untuk memperkuat daya tarik event, Kemenpar melakukan pemetaan kegiatan yang digelar di berbagai wilayah selama periode libur akhir tahun. Sarana komunikasi publik juga diperkuat melalui kanal owned media dan kampanye “Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja”.
Sebagai dukungan layanan selama puncak kunjungan wisatawan, Kemenpar meningkatkan fungsi platform informasi terpadu Halo Wonderful, sehingga laporan dan permintaan informasi dari masyarakat dapat ditangani dengan cepat dan terkoordinasi.
“Melalui platform ini, pengaduan, permintaan informasi, konsultasi, dan aspirasi dapat disampaikan melalui WhatsApp 0811-8956-767 atau telepon 021-3838-000. Mohon dukungan untuk mengarahkan wisatawan melapor ke kanal ini jika menghadapi kendala di lapangan,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar