periskop.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan dukungan penuh terhadap Program Sekolah Rakyat dengan menyediakan akses internet berkualitas tinggi. Langkah ini diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar, khususnya di wilayah yang masih minim konektivitas.
Sekretaris Jenderal Kemkomdigi, Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Kami melihat bahwa Komdigi itu akan bisa mendukung di beberapa hal, antara lain satu masalah akses internet. Ini kita sudah lakukan di beberapa sekolah melalui tools kita, yaitu BAKTI,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (19/9).
Selain memanfaatkan BAKTI, Kemkomdigi juga mengoordinasikan penyediaan sarana internet dengan memanfaatkan alokasi anggaran khusus untuk Program Sekolah Rakyat.
“Kami dari Komdigi membantu mengoordinasikan itu untuk sekolah rakyat mendapat akses internet yang terbaik dengan anggaran yang efisien,” tambah Ismail.
Dukungan ini tidak hanya sebatas penyediaan jaringan. Kemkomdigi juga memfasilitasi kemitraan dengan penyedia layanan internet agar sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat menikmati koneksi yang memadai.
Ismail menegaskan, peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat juga memerlukan penguatan kompetensi guru di bidang teknologi.
“Karena Sekolah Rakyat saya yakin anak-anaknya juga membutuhkan kompetensi bidang digital ini. Jadi kami akan mengalokasikan sebagian anggaran yang ada di Kementerian Komdigi untuk membantu pelatihan-pelatihan digital untuk guru-guru yang ada di Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Jika dibutuhkan, Kemkomdigi siap menyediakan platform digital untuk mendukung proses pembelajaran.
“Kami juga mendukung platform-platform apabila diperlukan misalnya platform pendidikan untuk proses pengajaran dan sebagainya. Itu beberapa hal yang akan menjadi dukungan dari Komdigi terhadap pengembangan Sekolah Rakyat,” kata Ismail.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sekolah ini difokuskan di daerah kantong kemiskinan agar lebih banyak anak mendapatkan kesempatan belajar.
Saat ini, sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi di berbagai wilayah. Pemerintah menargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 165 sekolah pada Oktober 2025, dengan melibatkan 15.895 siswa, 2.407 guru, dan 4.442 tenaga pendidik.
Tinggalkan Komentar
Komentar