periskop.id - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hery Gunardi menyatakan pihaknya terus melakukan peran aktif dalam penyaluran pembiayaan untuk mendorong perekonomian nasional.

Sejumlah program pemerintah yang menjadi fokus utama bank pelat merah ini adalah, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp130,2 triliun kepada hampir 2,8 juta debitur atau setara dengan 74,4% dari total alokasi yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI selama tahun 2025 sebesar Rp175 triliun.

"Kami tentunya mengapresiasi dengan stabilitas makro ekonomi dan perbankan nasional yang terjaga. Ini akan menjadi fondasi penting bagi berkelanjutan pertumbuhan ekonomi nasional dan kita harapkan akan terus membaik di masa yang akan datang," kata Hery dalam konferensi pers kinerja Bank BRI, Kamis (30/10).

Kemudian Makan Bergizi Gratis (MBG), tercatat lebih dari 3.854 satuan penyedia pangan gizi (SPPG) atau dapur telah memperoleh layanan perbankan dari BRI. Di sisi pembiayaan, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp104,4 miliar untuk pembangunan dapur MBG di berbagai wilayah Indonesia.

"Ini sebagai wujud dari dukungan terhadap program prioritas pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keamanan pangan nasional BRI juga turut berperan aktif dalam program MBG," jelasnya.

Program pemerintah selanjutnya adalah Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP), dengan mendukung program tersebut melalui pendampingan dan pemberdayaan terhadap koperasi serta menyediakan layanan transaksi perbankan masyarakat menelalui agen BriLink.

"Karena kita punya agen BriLink yang cukup besar, jumlahnya hampir 1,2 juta tersebar seluruh Indonesia," tambah Hery.

Hery menuturkan pihaknya juga berpartisipasi dalam mendukung program 3 Juta Rumah dengan penyaluran Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada lebih dari Rp110,000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia. Nilai penyaluran mencapai sekitar Rp15,07 triliun ini per akhir September 2025.

Sementara untuk saldo anggaran lebih (SAL), dari Rp200 triliun yang dialokasikan oleh pemerintah melalui kementerian keuangan, BRI mendapat pagu atau alokasi sebesar Rp55 triliun. Dia menyebut dana tersebut sudah disalurkan melalui pembiayaan ke sektor produktif dengan segmen pembiayaan, untuk segmen mikro sebesar Rp28,08 triliun.

Kemudian korporasi mencapai Rp11,07 triliun, komersial sebesar Rp10,13 triliun dan terakhir konsumer sebesar Rp6,58 triliun.

"Jadi, pada tanggal 16 Oktober 2025 yang lalu dana tersebut telah dialokasikan penuh, sudah disalurkan ya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan ke sektor produktif dengan segmen pembiayaan kita alokasikan," Hery mengakhiri.