periskop.id - Gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi panggung penting bagi belasan merek otomotif asal Tiongkok yang kini kian agresif merambah pasar Indonesia. Tak hanya berjualan, merek-merek mobil China juga menunjukkan komitmen seriusnya pada industri lokal.
DIkutip dari Antara, Kamis (24/7), beberapa nama besar seperti BYD, Geely, dan Xpeng kembali hadir dengan membawa model terbaru serta inovasi yang semakin kompetitif.
Tidak hanya merek yang telah mapan, GIIAS 2025 juga menjadi ajang debut global bagi Lepas—submerek dari Chery—yang pertama kali diperkenalkan pada April 2024 di Wuhu, China. Kehadiran Lepas di Indonesia menegaskan posisi strategis pasar otomotif nasional dalam peta ekspansi regional Asia.
Model pertama yang dikenalkan Lepas adalah L8, kendaraan hybrid yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 1.300 kilometer. Selain itu, dua model lainnya, L6 dan L4, turut dipamerkan dan membuka pre order langsung selama pameran berlangsung. Perusahaan juga menjanjikan kehadiran lebih banyak kendaraan energi baru (NEV) di Indonesia dalam waktu dekat.
BYD, yang telah dikenal luas sebagai pionir mobil listrik di Tanah Air, meluncurkan BYD Atto 1, sebuah hatchback dengan harga sangat terjangkau, di bawah Rp200 juta untuk varian terendah, yang langsung menarik perhatian publik.
Sementara itu, GAC Aion memperkenalkan Aion UT, dan Xpeng menghadirkan SUV listrik G6 Pro. Jetour tidak ketinggalan meluncurkan model terbarunya, X20e.
Menariknya, produsen China kini mulai menyasar ceruk pasar mobil hybrid. BAIC hadir dengan BJ30 Hybrid bergaya semi off-road, Jaecoo meluncurkan dua SUV hybrid J7 dan J8, dan Chery akhirnya merilis versi hybrid dari model andalan mereka, Tiggo Cross. Strategi ini menunjukkan adaptasi terhadap kebutuhan konsumen lokal yang mencari efisiensi bahan bakar dan fleksibilitas teknologi.
Tidak hanya mengandalkan model baru, merek-merek tersebut juga menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap pasar Indonesia.
Xpeng, misalnya, meski baru lima bulan beroperasi di Indonesia, telah melakukan pengiriman mobil rakitan lokal kepada konsumen dalam gelaran GIIAS dan menyatakan rencana perluasan jaringan layanan purnajual. Langkah ini menjadi indikator keseriusan mereka dalam membangun ekosistem otomotif nasional.
Selama beberapa tahun terakhir, penerimaan masyarakat Indonesia terhadap produk otomotif asal China menunjukkan tren positif.
Kendaraan buatan China mulai dikenal akan efisiensi biaya, teknologi yang cepat berkembang, serta peningkatan kualitas yang signifikan. Meski sempat diragukan di awal kemunculannya, mobil China kini mendapat tempat tersendiri terutama di segmen mobil listrik dan SUV terjangkau.
Faktor penting lainnya adalah nilai jual yang kompetitif.
Harga yang lebih rendah dibanding merek Jepang atau Eropa, namun dengan fitur yang setara atau bahkan lebih unggul dalam beberapa aspek, membuat mobil China semakin diminati. Kehadiran layanan purna jual dan showroom yang terus bertambah juga memperkuat rasa percaya konsumen terhadap keberlanjutan layanan.
Dengan ragam inovasi dan strategi agresif seperti perakitan lokal serta kolaborasi dengan distributor nasional, merek China tampak serius membangun fondasi kuat di Indonesia.
GIIAS 2025 menjadi bukti bahwa kehadiran mereka bukan sekadar menjual mobil, melainkan bagian dari dinamika industri otomotif Indonesia yang kian terbuka dan kompetitif.
Tinggalkan Komentar
Komentar