periskop.id – Film “Diponegoro Hero” garapan Mars Media resmi diumumkan sebagai sajian spesial untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sekaligus memperingati 200 tahun Perang Jawa. Berbeda dari film sejarah kebanyakan, “Diponegoro Hero” tampil memukau dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membawa sejarah ke dalam format sinematik modern.
Berikut ini adalah fakta-fakta menarik tentang film “Diponegoro Hero” yang wajib Anda ketahui:
1. Film Bertema Pahlawan Nasional Pertama yang Dibuat Pakai AI
“Diponegoro Hero” adalah film sejarah pertama di Indonesia yang dibuat sepenuhnya dengan bantuan Generative AI. Teknologi ini digunakan untuk menciptakan visualisasi tokoh, suasana, hingga medan peperangan secara realistis dan mendalam.
"Kami berharap, ke depannya sejarah tidak hanya dibaca, tapi dirasakan dan dilihat dalam format film AI," ujar sutradara King Bagus dalam pernyataan resmi di Jakarta.
2. Disutradarai oleh King Bagus, Fokus pada Patriotisme Digital
Film ini disutradarai oleh King Bagus, yang dikenal memiliki perhatian besar pada edukasi sejarah melalui medium digital. Ia menekankan bahwa film ini bukan hanya tontonan, tapi juga alat pembelajaran yang relevan untuk generasi muda di era digital.
"Fokus kami adalah membuat film-film sejarah kepahlawanan nasional untuk mendukung pemerintah dalam menumbuhkan rasa patriotisme," lanjutnya.
3. Durasi 30 Menit, Tampilkan Narasi Spiritual dan Semangat Juang
Walau berdurasi hanya 30 menit, film ini menyuguhkan kisah mendalam tentang perjuangan dan spiritualitas Pangeran Diponegoro. Narasi visual yang digunakan tak hanya menghadirkan aksi dan peristiwa, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai luhur sang pahlawan.
4. Gandeng Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro
Untuk memastikan akurasi sejarah, Mars Media bekerja sama dengan Patra PADI (Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro). Kolaborasi ini diklaim bahwa setiap adegan dan cerita dalam film sesuai dengan fakta sejarah dan nilai budaya asli.
5. Tayang Sambut HUT ke-80 RI dan 200 Tahun Perang Jawa
Momen perilisan film ini bukan tanpa alasan. Film “Diponegoro Hero” hadir tepat menjelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia dan 200 tahun dimulainya Perang Jawa (1825–1830) yang dipimpin langsung oleh Pangeran Diponegoro.
Film ini diharapkan menjadi media refleksi sekaligus penguat semangat nasionalisme masyarakat Indonesia di tengah era digital yang serba cepat.
6. Kombinasi Sinema, Edukasi, dan Teknologi
Tak hanya sebagai hiburan, “Diponegoro Hero” dirancang sebagai alat bantu edukasi visual bagi dunia pendidikan. Format film AI menjadikan sejarah lebih menarik dan mudah dipahami oleh pelajar maupun generasi milenial.
"Dengan hadirnya film sejarah berbasis AI, nama Pangeran Diponegoro bukan di medan perang, tapi di layar lebar," pungkas King Bagus.
Tinggalkan Komentar
Komentar