periskop.id - Bagi sebagian besar dunia, bendera bajak laut adalah simbol teror dan anarki. Namun, di semesta mahakarya ciptaan Eiichiro Oda, arti bendera bajak laut melampaui definisi sederhana itu. 

Terdapat sebuah filosofi bendera One Piece yang mengakar kuat, mengubah selembar kain dari sekadar identitas menjadi sebuah kredo suci—sebuah sumpah yang ditebus dengan kehormatan dan dipertahankan dengan nyawa.

Memahami makna Jolly Roger One Piece berarti memahami jantung dari petualangan itu sendiri. 

Ini bukan soal perompakan, melainkan soal kebebasan untuk mengibarkan keyakinan di bawah langit terbuka, sebuah simbol perlawanan terhadap dunia yang ingin menyeragamkan impian.

Bendera Dr. Hiriluk: Simbol Keyakinan yang Dipertaruhkan Nyawa

Momen paling fundamental yang mendefinisikan kesakralan sebuah bendera terjadi di alur cerita Drum Island. Ketika Raja Wapol yang tiran menembaki dan tertawa di depan Jolly Roger milik mentor Chopper, ia tidak hanya merusak kain. 

Ia menghina seluruh hidup, perjuangan, dan keyakinan Dr. Hiriluk.

Di sinilah Luffy, dengan amarah yang membara, meneriakkan kalimat yang menjadi esensi dari filosofi ini: "Bendera ini bukan sesuatu yang bisa kau rusak sambil tertawa... Ini adalah simbol keyakinan!"

Pembelaan Luffy terhadap bendera Dr. Hiriluk adalah pelajaran pertama bagi penonton. 

Bendera itu, dengan gambar kelopak bunga sakura, mewakili impian mustahil seorang dokter untuk menyembuhkan hati sebuah bangsa. 

Luffy tidak mengenal Hiriluk, tetapi ia mengerti bobot dari sebuah tekad yang diwariskan. 

Baginya, menyerang bendera sama dengan membunuh kembali jiwa orang yang telah mengibarkannya. Ini adalah simbol keyakinan One Piece yang paling murni, di mana nilai sebuah impian terbukti lebih kuat dari peluru.

Baca juga: Viral Bendera One Piece Dikibarkan Sejajar Merah Putih, Ini Konsekuensi Hukumnya

Enies Lobby: Deklarasi Perang Terhadap Tirani Dunia

Jika Drum Island adalah tentang membela kehormatan satu jiwa, maka Enies Lobby adalah tentang menantang tirani sebuah dunia. 

Untuk menyelamatkan Nico Robin, kru Topi Jerami tidak hanya menyusup ke benteng peradilan terkuat. Mereka melakukan hal yang tak terbayangkan.

Atas perintah kaptennya, Sogeking menembak jatuh bendera Pemerintah Dunia. Momen saat Luffy bakar bendera Pemerintah Dunia (secara simbolis) adalah deklarasi perang total. 

Tindakan ini mengirimkan pesan yang jelas: kami tidak hanya menentang keputusanmu, kami menentang seluruh otoritas dan "keadilan absolut" yang kau wakili.

Dengan membidik bendera itu, Luffy dan krunya secara sadar menghapus setiap jalan untuk kembali. 

Mereka menjadikan diri mereka musuh seluruh dunia demi menyelamatkan satu kawan. Di sini, makna Jolly Roger One Piece menemukan lawannya—sebuah bendera yang mewakili penindasan dilawan dengan keberanian untuk mengibarkan bendera kebebasan, meski harus menantang Tuhan sekalipun. Ini adalah puncak dari sebuah simbol perlawanan.

Kode Kehormatan Tak Tertulis Para Perompak

Filosofi bendera One Piece ini bukanlah aturan eksklusif bagi kru Topi Jerami. Ia adalah sebuah kode kehormatan tak tertulis yang dipahami di seluruh lautan. 

Menyerang markas atau kapal adalah satu hal, tetapi menodai atau merusak Jolly Roger adalah provokasi tertinggi yang menuntut pembalasan setimpal.

Eiichiro Oda secara brilian membangun sebuah dunia di mana para penjahat paling kejam sekalipun memiliki rasa hormat terhadap simbol ini. 

Karena setiap kru bajak laut—dari yang terlemah hingga Yonko—mengerti bahwa bendera mereka adalah visualisasi dari impian kapten mereka. Merusaknya berarti menyatakan bahwa impian tersebut tidak berharga.

Pada akhirnya, Jolly Roger adalah manifestasi fisik dari sebuah janji. Janji seorang kapten untuk memimpin, janji sebuah kru untuk percaya, dan janji bersama untuk menghadapi dunia demi meraih satu tujuan. 

Ia adalah sumpah yang dikibarkan di tiang tertinggi, sebuah pengingat konstan akan alasan mereka berlayar, dan sebuah kehormatan yang layak dipertahankan hingga napas terakhir.