Periskop.id – OpenAI akhirnya merilis GPT-5, model kecerdasan buatan terbaru yang digadang-gadang lebih cerdas, cepat, dan akurat dibandingkan pendahulunya, GPT 4o. Namun, di balik klaim tersebut, peluncuran ini sempat diwarnai kritik dari sebagian pengguna yang menilai performa GPT-5 justru menurun pada hari-hari awal rilisnya.
CEO OpenAI Sam Altman mengakui hal tersebut dan menyebut biang keladi masalahnya ada pada fitur real-time router — sistem baru yang secara otomatis memilih model terbaik untuk setiap permintaan pengguna, baik untuk jawaban cepat maupun proses berpikir yang lebih panjang.
“GPT-5 akan terasa lebih pintar mulai hari ini. Kemarin, kami mengalami masalah serius dan autoswitcher sempat tidak berfungsi selama beberapa waktu, sehingga GPT-5 tampak jauh lebih bodoh,” ujar Sam Altman, dikutip dari Tech Crunch (Senin, 11/8).
Berikut adalah tujuh poin perbedaan GPT-5 dan GPT 4o yang menjadi sorotan publik saat peluncuran:
1. Fitur Real-Time Router
GPT-5 hadir dengan mekanisme pemilihan model otomatis, yang di atas kertas membuat AI lebih adaptif. Sayangnya, bug pada fitur ini di awal peluncuran membuat GPT-5 terasa kurang konsisten dibandingkan GPT 4o yang menggunakan satu model tunggal.
2. Kecepatan Pemrosesan Lebih Tinggi
OpenAI mengklaim GPT-5 lebih cepat dalam merespons, terutama pada permintaan kompleks seperti analisis data atau coding. GPT 4o cenderung membutuhkan waktu lebih lama, meskipun stabil dalam output.
3. Peningkatan Akurasi dan Penalaran
Sam Altman menggambarkan GPT-5 seperti memiliki “tim ahli PhD di saku Anda.” Model ini dinilai lebih mumpuni dalam penalaran logis, pengkodean, dan penulisan kreatif, sedangkan GPT 4o masih memerlukan prompt lebih detail untuk hasil serupa.
4. Perdebatan Hak Cipta Semakin Menguat
Kemampuan GPT-5 menghasilkan konten yang sangat realistis memunculkan diskusi baru tentang perlindungan karya kreator.
Menurut Grant Farhall, Chief Product Officer Getty Images:
“Seiring perkembangan konten AI yang semakin menyerupai asli, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah melindungi orang-orang dan kreativitas di balik apa yang kita lihat sehari-hari?”
5. Perbedaan Harga dan Ketersediaan
GPT-5 bisa digunakan oleh semua pengguna ChatGPT, namun paket Pro seharga USD 200/bulan (sekitar Rp3,26 juta) menawarkan akses tak terbatas dan performa maksimal. Banyak pengguna Plus meminta GPT-4o tetap tersedia, dan Altman mengonfirmasi hal itu sedang dipertimbangkan.
6. Penyesuaian Stabilitas
OpenAI kini tengah mengatur ulang decision boundary agar pemilihan model lebih tepat. Pengguna Plus dijanjikan peningkatan rate limit hingga dua kali lipat setelah proses peluncuran selesai.
7. Persaingan Ketat di Dunia AI
Rilis GPT-5 terjadi di tengah persaingan sengit. Beberapa hari sebelumnya, Anthropic meluncurkan Claude terbaru, dan Google juga meningkatkan kemampuan model AI-nya. GPT-5 diharapkan mampu menjaga posisi OpenAI di puncak.
Meski diwarnai keluhan, perbaikan cepat dari tim OpenAI menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan model AI yang lebih mumpuni dibandingkan GPT 4o.
Tinggalkan Komentar
Komentar