periskop.id - Di dunia otomotif, strategi membentuk merek mewah oleh produsen mobil arus utama bukanlah hal baru. Langkah ini memungkinkan mereka menjangkau segmen pasar premium tanpa mengganggu identitas merek utama yang lebih massal.
Mengutip berbagai sumber, seiring meningkatnya permintaan akan kendaraan berfitur canggih, desain elegan, dan kenyamanan superior, banyak pabrikan besar memilih untuk melahirkan sub-merek mewah mereka yang tak jarang dianggap sebagai merek yang berdiri sendiri oleh awam.
Toyota, misalnya, meluncurkan Lexus pada tahun 1989 sebagai jawaban atas dominasi merek Eropa di segmen mobil mewah. Lexus lahir dari proyek rahasia yang bertujuan menciptakan mobil mewah dengan kualitas Jepang yang presisi.
Dalam waktu singkat, Lexus berhasil menyaingi BMW dan Mercedes-Benz di pasar Amerika Serikat, berkat pendekatan layanan pelanggan yang personal dan desain yang halus namun bertenaga.
Honda juga melakukan aksi serupa dengan mendirikan Acura pada 1986. Acura sendiri menjadi merek Jepang pertama yang masuk ke pasar mobil mewah Amerika, memperkenalkan model seperti Integra dan Legend.
Dengan fokus pada performa dan teknologi, Acura memperluas lini produknya hingga SUV dan supercar NSX, menjadikannya pionir dalam menggabungkan kenyamanan dan kecepatan.
Di sisi lain, merek Jepang lainnya, Nissan meluncurkan Infiniti pada tahun 1989, dengan tujuan menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih eksklusif. Infiniti dikenal dengan desain yang berani dan teknologi inovatif, termasuk pengembangan mesin VQ yang menjadi salah satu mesin paling diakui di dunia. Merek ini juga membangun komunitas pemilik yang eksklusif, menambah nilai emosional bagi konsumennya.
Dari semenanjung Korea, Hyundai, yang sebelumnya dikenal sebagai produsen mobil ekonomis, mengejutkan dunia dengan meluncurkan Genesis sebagai sub-merek mewah pada 2015.
Meski terbilang baru di antara merek non Eropa, Genesis dengan cepat mendapatkan pengakuan berkat desain elegan, fitur canggih, dan harga yang kompetitif. Model seperti G80 dan GV70 menunjukkan bahwa Korea Selatan mampu bersaing di panggung otomotif premium global.
Di Amerika Serikat, Ford telah lama memiliki Lincoln sebagai lini mewahnya sejak 1917. Lincoln dikenal dengan sedan dan SUV yang mengutamakan kenyamanan dan kemewahan klasik. Sementara itu, General Motors mengandalkan Cadillac, merek yang telah eksis sejak 1902 dan menjadi simbol status sosial di berbagai era, dari mobil presiden hingga kendaraan eksekutif.
Renault, produsen otomotif asal Prancis, memiliki sub-brand mewah bernama Alpine yang berakar dari dunia balap. Didirikan pada tahun 1955, Alpine dikenal dengan mobil sport ringan dan performa tinggi, seperti A110 yang legendaris. Kini, Alpine menjadi simbol gaya Prancis yang sporty dan eksklusif, serta menjadi ujung tombak Renault dalam segmen mobil performa dan kendaraan listrik premium.
Sementara itu, SEAT, merek asal Spanyol di bawah naungan Volkswagen Group, meluncurkan CUPRA sebagai lini mewah dan performa pada 2018. CUPRA berdiri sebagai merek tersendiri dengan identitas yang lebih agresif dan premium. Model seperti CUPRA Formentor dan CUPRA Born menunjukkan ambisi SEAT untuk bersaing di pasar mobil mewah dan listrik, tanpa meninggalkan akar sporty-nya.
Tiongkok juga mulai menapaki jalur ini. Geely meluncurkan Zeekr sebagai merek EV mewah pada 2021, sementara SAIC Motor memperkenalkan IM Motors, dan yang paling dikenali di Indonesia adalah BYD dengan sub-merek premiumnya, Denza.
Ketiga merek ini menargetkan pasar global dengan pendekatan teknologi tinggi dan desain futuristik, menandai ambisi Asia dalam mendefinisikan ulang mobil mewah di era elektrifikasi.
Berikut daftar merek otomotif umum dan lini mewahnya:
Merek Utama | Merek Mewah | Tahun Berdiri |
---|---|---|
Toyota | Lexus | 1989 |
Honda | Acura | 1986 |
Nissan | Infiniti | 1989 |
Hyundai | Genesis | 2015 |
Ford | Lincoln | 1917 |
General Motors | Cadillac | 1902 |
BYD Auto | Denza EV | 2010 |
Renault | Alpine | 1955 (sub-merek premium sport) |
SEAT | CUPRA | 2018 |
Geely | Zeekr | 2021 |
SAIC Motor | IM Motors | 2020 |
Strategi membentuk merek mewah memungkinkan produsen mobil menjangkau pasar yang lebih luas tanpa mengorbankan identitas dari merek inti mereka.
Dari Jepang, Amerika, Prancis, Spanyol hingga Tiongkok, merek-merek ini terus berevolusi, menciptakan kendaraan yang tak hanya mengangkut, tapi juga memanjakan dan merepresentasikan gaya hidup pengguna yang selalu ingin memiliki kelompoknya sendiri, premium.
Tinggalkan Komentar
Komentar