periskop.id - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan dengan Israel terkait rencana relokasi permanen warga Palestina dari Gaza ke negara lain.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Vahd Nabyl A. Mulachela, sebagai respons atas laporan media Israel yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang didekati untuk menerima pengungsi Palestina.
“Tidak ada pembicaraan dengan Israel,” tegas Vahd dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari Antara, Jumat (15/8).
Laporan tersebut menyebut Indonesia bersama empat negara lain, Uganda, Sudan Selatan, Libya, dan Somaliland sebagai pihak yang diduga terlibat dalam negosiasi. Namun, pemerintah Indonesia membantah keterlibatan tersebut dan menegaskan bahwa sikap Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Wilayah Somaliland sendiri merupakan daerah yang memisahkan diri dari Somalia, namun belum diakui secara internasional.
Meski Indonesia menyatakan kesediaan menerima warga Palestina yang menjadi korban perang, pemerintah menegaskan bahwa kedatangan mereka bersifat sementara dan hanya untuk keperluan medis. Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa para korban akan kembali ke Gaza setelah pulih.
“Ini bukan rencana relokasi—ini adalah operasi kemanusiaan untuk membantu sebanyak mungkin korban,” ujarnya pada Kamis (7/8).
Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, juga menegaskan bahwa rencana evakuasi dan perawatan korban perang Palestina di Pulau Galang, Kepulauan Riau, hanya akan dilakukan dengan persetujuan otoritas Palestina.
“Segala sesuatunya akan siap dengan persetujuan Palestina. Kami siap melaksanakan atas permintaan negara-negara kawasan dan sesuai dengan resolusi Liga Arab,” kata Nasir dalam jumpa pers, Jumat, (8/8).
Arrmanatha menekankan bahwa inisiatif Indonesia bukan untuk mendorong warga Palestina meninggalkan Gaza, melainkan sebagai bentuk solidaritas terhadap korban agresi Israel.
Ia menolak anggapan bahwa langkah ini sejalan dengan kepentingan Zionis atau pro-Zionis yang ingin mengosongkan wilayah Gaza dari penduduknya.
Tinggalkan Komentar
Komentar