periskop.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) mengakselerasi pengembangan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) nasional dengan meluncurkan program AI Talent Factory. Inisiatif ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia, yang diproyeksikan mencapai 3 juta orang pada tahun 2030.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, menyatakan program ini bertujuan menghubungkan talenta terlatih dengan kebutuhan industri dan membantu penyelesaian masalah di berbagai sektor melalui adopsi teknologi AI. Menurutnya, talenta yang dihasilkan akan diarahkan untuk mengisi pos-pos strategis di sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, layanan keuangan, dan pertanian.
“Program AI Talent Factory ini diharapkan akan menjadi salah satu AI hub yang menghubungkan antara digital talent dengan industri, plus masalah-masalah yang bisa diselesaikan dengan adopsi AI di masing-masing sektor,” tutur Nezar Patria di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (19/07/2025).
Nezar menjelaskan bahwa kebutuhan talenta digital nasional diperkirakan mencapai 12 juta orang pada 2030, sementara ketersediaan saat ini baru sekitar 9,3 juta. AI Talent Factory disiapkan sebagai pusat pengembangan talenta berbasis riset dan industri untuk menutup kesenjangan tersebut.
Ia menegaskan, pembentukan SDM unggul di bidang AI merupakan bagian dari agenda nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, sejalan dengan program Asta Cita untuk memperkuat infrastruktur dan talenta digital.
“Yang kita lakukan adalah memperkuat kolaborasi antar pemerintah, pelaku industri, universitas, komunitas-komunitas dalam rangka pendidikan digital talent di Indonesia,” ujarnya.
Program AI Talent Factory merupakan pengembangan tahap lanjut dari inisiatif yang telah berjalan selama lima tahun terakhir, seperti Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy. Pihak kementerian menargetkan proses finalisasi program baru ini dapat rampung dalam tiga bulan ke depan.
“Pemerintah sudah melakukan upskilling digital talent kita sejak lima tahun terakhir. Hari ini kami di Komdigi sedang bekerja cukup intens dan benar-benar dalam waktu tiga bulan ini bisa selesai prosesnya apa yang disebutkan sebagai AI Talent Factory,” jelas Nezar.
Lebih jauh, pemenuhan kebutuhan talenta ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian digital nasional, yang saat ini telah menyumbang 40 persen dari total nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN.
“Kalau kebutuhan talenta digital itu tercapai, setidaknya kita bisa memanfaatkan penggunaan AI itu dan memberikan dampak secara ekonomi juga. Jangan lupa bahwa AI ini bagian dari ekosistem digital yang sedang didorong oleh pemerintah untuk tumbuh,” tegasnya.
Di samping pengembangan sumber daya manusia, Kemenkomdigi juga sedang merumuskan kebijakan pendukung, termasuk penyusunan Peta Jalan AI nasional dan usulan penerbitan Peraturan Presiden untuk mengatur adopsi serta pengembangan teknologi AI di berbagai sektor.
Tinggalkan Komentar
Komentar