periskop.id - Dalam upaya mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks, Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, menyerukan dukungan aktif dari para pemimpin perguruan tinggi di Indonesia. 

Ia menyampaikan harapannya agar para rektor dapat mengambil peran penting dalam mewujudkan kampus yang ramah sampah. 

“Kami akan melakukan apapun langkahnya untuk mewujudkan bahwa rektor-rektor yang hadir pada kesempatan ini mampu mewujudkan kampusnya sebagai kampus yang ramah sampah,” tegas Hanif dikutip dari Antara, Senin (28/7).

Forum yang mengangkat tema Kolaborasi KLH/BPLH dengan Perguruan Tinggi dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup itu dihadiri oleh 41 rektor dari berbagai universitas. Dalam kesempatan tersebut, KLH menandatangani nota kesepahaman terkait pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang berfokus pada pengelolaan lingkungan. 

Hanif menekankan bahwa kerja sama ini bukan hanya langkah administratif, tetapi wujud nyata komitmen untuk mengubah budaya bangsa dalam mengelola sampah. 

“Melalui 41 kampus terpilih ini, kita mampu mengubah budaya kita, mengubah budaya bangsa,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan imbauan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang mendorong agar perguruan tinggi turut serta dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan sivitas akademika. 

Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Fauzan, mengungkapkan bahwa kampus memiliki posisi strategis untuk menangani masalah sampah. 

“Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya memang sudah mulai tumbuh, tetapi masih sering terjadi penumpukan yang menyulitkan pengelolaannya,” kata Fauzan.

Ia menambahkan bahwa perguruan tinggi harus aktif mencari solusi terhadap tantangan pengelolaan sampah yang telah berlangsung lama. Kampus, menurutnya, harus menjadi tempat edukasi sekaligus inovasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. 

“Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mencari solusi atas permasalahan sampah yang telah lama menjadi tantangan di tengah masyarakat,” tambahnya.

Konsep kampus ramah sampah menjadi gagasan utama yang dikembangkan dalam forum ini. Gagasan tersebut mengajak institusi pendidikan tinggi untuk mengurangi produksi sampah, memperkuat sistem pengelolaan, dan mendorong praktik daur ulang. 

Langkah-langkah ini diyakini dapat menciptakan ekosistem kampus yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar.