periskop.id - Generasi Z (Gen Z) memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola keuangan dibandingkan generasi sebelumnya. Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah soft saving, adalah gaya mengatur uang yang lebih fleksibel, sadar, dan tidak kaku. Berbeda dengan prinsip "hemat pangkal kaya" yang dipegang generasi terdahulu, Gen Z lebih mengedepankan "hemat asal tetap bahagia".

Soft saving adalah cara mengelola uang yang tidak hanya berfokus pada menumpuk tabungan sebanyak-banyaknya, tetapi juga menikmati hidup saat ini. Ini bukan berarti Gen Z mengabaikan masa depan, melainkan mereka memilih untuk menabung tanpa mengorbankan kenyamanan dan kebahagiaan saat ini.

Sebagai contoh, seseorang yang menerapkan soft saving mungkin tetap rutin membeli kopi atau melakukan liburan sesekali (healing), tetapi tetap menyisihkan uang untuk dana darurat dan tujuan masa depan.

Untuk lebih memahami perbedaan, berikut adalah perbandingan antara hard saving dan soft saving:

AspekHard SavingSoft Saving
Tujuan UtamaAkumulasi tabungan sebanyak mungkinMenabung secukupnya dan menikmati hidup
Gaya HidupCenderung menahan diriSeimbang antara menabung dan pengeluaran
MindsetFokus masa depanFokus masa kini dan masa depan
ContohMemotong semua pengeluaran non-esensialTetap membeli kopi, asalkan tidak melampaui anggaran

Dengan demikian, soft saving mencerminkan pergeseran prioritas keuangan di kalangan Gen Z, yang mencari keseimbangan antara tanggung jawab finansial dan kualitas hidup.