periskop.id - Fenomena generasi sandwich, yaitu kelompok usia produktif yang menanggung beban finansial ganda untuk anak dan orang tua, semakin meluas di Indonesia. Tekanan ekonomi yang dihadapi oleh kelompok ini diperparah oleh pendapatan yang cenderung stagnan.
Menurut survei YouGov Indonesia yang dilakukan pada tahun 2025, hampir separuh atau 46% dari generasi sandwich mengaku bahwa penghasilan mereka tidak mengalami peningkatan. Stagnasi ini tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup yang terus melonjak, membuat mereka semakin terhimpit secara finansial.
Dua faktor utama yang paling dirasakan mengancam stabilitas keuangan generasi sandwich adalah inflasi (47%) dan penurunan penghasilan dari usaha (31%). Hal ini menunjukkan bahwa tantangan ekonomi yang mereka hadapi sangat beragam, mulai dari kondisi makroekonomi hingga masalah di tingkat individu dan usaha kecil.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, diperkirakan ada sekitar 71 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori generasi sandwich. Angka ini mencakup lebih dari 25% total populasi Indonesia, menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka harus menanggung beban ekonomi dua arah: membiayai orang tua yang belum mandiri secara finansial dan anak-anak yang masih menjadi tanggungan.
Tinggalkan Komentar
Komentar