periskop.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap oknum yang menawarkan kemitraan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan meminta imbalan berupa uang. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana. 

“Kalau ada orang-orang yang mengaku akan menyukseskan, apalagi minta uang duluan, itu dipastikan bukan dari BGN,” tegas Dadan dikutip dari Antara, Rabu (30/7).

Menurut Dadan, proses pendaftaran sebagai mitra MBG dilakukan sepenuhnya secara resmi dan transparan melalui laman mitra.bgn.go.id. Ia memastikan bahwa hanya BGN yang berwenang melakukan verifikasi fasilitas mitra. 

“Kami lakukan secara keroyokan, tidak melihat latar belakang dari mana, yang penting kualitas fasilitasnya bagus pasti kami akan terima dan dukung,” ujarnya.

Bagi calon mitra yang belum memiliki yayasan untuk mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), BGN menyediakan fasilitas pendampingan agar proses administrasi dapat selesai dengan cepat. 

“Kami mendorong semua pemilik fasilitas langsung mendaftar dan enggak usah ragu-ragu dengan yayasannya, karena bisa kami bantu membuatkan, dan itu prosesnya tiga hari bisa selesai,” jelas Dadan.

Langkah ini dilakukan demi memperluas jangkauan program MBG secara inklusif. Isu pungutan liar yang marak beredar di media sosial menjadi perhatian serius BGN. Banyak laporan muncul mengenai oknum yang mengatasnamakan lembaga tersebut dan meminta dana dari masyarakat yang ingin bergabung menjadi mitra.

Dadan menegaskan bahwa praktik seperti ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan lembaga resmi. Ia meminta masyarakat agar tidak mudah tergiur dan mengecek kembali sumber informasi yang mereka terima.

Untuk menghindari penipuan, Dadan menyarankan masyarakat hanya melakukan pendaftaran melalui situs resmi dan tidak mempercayai pihak luar yang menjanjikan kerja sama dengan syarat membayar terlebih dahulu. 

“Seluruh pendaftaran hanya melalui situs resmi itu, kalau ada yang meminta pungutan, bisa langsung lapor ke BGN, kami selalu terbuka menerima aduan dari masyarakat,” katanya. 

Langkah BGN dalam mengedepankan transparansi dan pemberdayaan terbuka menjadi bagian dari misi besar lembaga tersebut untuk memperluas akses pangan bergizi secara adil dan aman.