Periskop.id - KAI Commuter tetap mengoperasikan sebanyak total 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, Senin, mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB. Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyebutkan pengoperasian itu bertujuan mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat.

Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan, saat melakukan perjalanan dengan transportasi publik, terutama Commuter Line.

"Masyarakat juga diajak berperan aktif menjaga fasilitas umum yang ada di stasiun maupun di dalam kereta agar tetap terawat dan bisa digunakan bersama-sama dengan nyaman," tutur Joni, Senin (1/9). 

Dia menegaskan, fasilitas transportasi publik merupakan milik bersama yang harus dijaga demi kenyamanan seluruh pengguna. "Informasi operasional layanan Commuter Line yang terbaru, secara berkala akan disiarkan lewat kanal resmi dan media sosial Commuter Line," ujar Joni.

Dia pun mengingatkan agar masyarakat senantiasa mengutamakan keselamatan, menjaga ketertiban, serta merawat fasilitas publik.

“Selalu ikuti arahan dari petugas di stasiun saat menggunakan Commuter Line,” imbuh Joni.

KA Jarak Jauh
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan pemberhentian Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di Stasiun Jatinegara, Minggu (31/8) hingga Selasa (2/9).

Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan, rekayasa pola operasi ini untuk mengantisipasi adanya kemacetan dan rekayasa lalu-lintas di wilayah Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada tiga hari tersebut.

Ia mengatakan, kebijakan serupa pernah dilakukan sebelumnya termasuk pada awal pekan ini yakni Kamis (28/8), Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).

“Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi yang berasal dari arah timur Jakarta," tuturnya. 

Dia menyampaikan, rekayasa pola operasi dengan memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk KA-KA yang dalam kondisi normal tidak berhenti di stasiun tersebut.

Adapun KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada 31 Agustus-2 September 2025 yakni KA 50F (Purwojaya); KA 7006 (Batavia); KA 58F (Purwojaya) dan KA 126F (Cheribon Fakultatif). Lalu, KA 6 (Argo Semeru); KA 132 (Parahyangan); KA 46 (Taksaka); KA 2 (Argo Bromo Anggrek); KA16 (Argo Dwipangga); KA 118 (Gunungjati); KA40 (Sembrani).

Selanjutnya, KA 62 (Manahan); KA 122 (Cakrabuana); KA44 (Taksaka); KA 38 (Brawijaya); KA 8 (Bima); KA 36 (Gajayana); KA 124 (Cakrabuana); KA 42 (Sembrani); KA 32 (Pandalungan); KA 4 (Argo Bromo Anggrek); KA 14 (Argo Lawu).

Kemudian, KA 54 (Purwojaya);KA 48 (Taksaka); KA 120 (Gunungjati); KA 64 (Manahan); KA 30F (Argo Anjasmoro); KA 110 (Fajar Utama Yk); KA 272 (Airlangga); KA 284 (Serayu); KA 204 (Tegal Bahari); KA 90 (Gayabaru Malam Selatan); KA 270 (Matarmaja).

Berikutnya, KA 112 (Sawunggalih); KA 152 (Brantas);KA 300 (Cikuray); KA 246 (Majapahit); KA 260 (Tawang Jaya); KA 108 (Senja Utama Yk); KA 288 (Serayu); KA 116 (Sawunggalih). Lalu, KA 144 (Madiun Jaya); KA 164 (Gumarang);KA 150 (Singasari); dan KA 180 (Tawangjaya Premium).

KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada para calon penumpang yang akan menggunakan layanan kereta api untuk menyesuaikan waktu keberangkatan. Lalu, menyiapkan waktu tempuh yang cukup sebagai antisipasi adanya pola rekayasa lalu-lintas.