Periskop.id - Romansa di tempat kerja, atau yang sering disebut office romance, ternyata bukan hanya adegan di film. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh LiveCareer terhadap 1.100 karyawan, tiga dari empat orang atau sekitar 75%, ternyata pernah menjalin hubungan romantis dengan rekan kerja mereka.

Meskipun fenomena ini umum terjadi, banyak ahli karier memperingatkan bahwa ini bukanlah ide yang baik. Namun, dorongan untuk melakukannya dapat dimengerti.

Dilansir dari CNBC, Brandon Smith, seorang pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist, mengungkapkan alasannya.

“Kalau seseorang kesulitan menemukan orang lain dengan minat yang sama, tempat kerja bisa jadi tempat yang memungkinkan,” ujarnya.

Kontradiksi Utama: Tahu Buruk, Tapi Tetap Nekat

Data dari survei menunjukkan adanya kontradiksi menarik antara kesadaran akan risiko dan penerimaan terhadap office romance.

Sebanyak 76% responden mengatakan tidak ada yang salah dengan berkencan dengan rekan kerja. Angka ini bahkan tetap tinggi, yakni 71%, untuk berkencan dengan atasan. Di sisi lain, sebanyak 75% responden mengakui bahwa romansa di tempat kerja sering menimbulkan sikap pilih kasih (favoritisme).

Mayoritas, yaitu 74%, percaya bahwa hubungan asmara di kantor menyebabkan penurunan produktivitas kerja.

Ketegangan yang ditimbulkan oleh hubungan di tempat kerja juga meluas ke masalah moral. Sebanyak 67% responden bahkan mengatakan mereka mengenal seseorang yang berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Risiko Karir: Promosi Hingga Kerumitan Pasca Putus

Menurut Smith, romansa di kantor dapat menjadi rumit karena dinamika karir yang selalu berubah. Masalah akan muncul ketika karier salah satu pihak mulai menanjak.

“Tidak ada orang yang selamanya bekerja di tempat yang sama. Bisa saja salah satu dipromosikan, sementara yang lain tidak. Apa yang terjadi dengan hubungan mereka? Atau, bagaimana kalau yang dipromosikan justru salah satu pihak yang berpacaran dengan manajernya? Situasinya jadi makin rumit,” kata Smith.

Meski demikian, optimisme tetap menjadi pendorong utama. Salah satu alasan mengapa banyak karyawan tetap merasa nyaman menjalin hubungan di kantor adalah karena harapan untuk menemukan pasangan hidup jangka panjang. Faktanya, 73% responden mengatakan mereka mengenal seseorang yang bertemu pasangannya di tempat kerja.

Kunci Sukses: Profesionalisme dan Kesiapan Putus

Bagi mereka yang memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan di tempat kerja, Smith menyarankan dua langkah penting yang harus dilakukan secara hati-hati. Pertama, pisahkan urusan pribadi dari pekerjaan.

“Cari cara untuk menjaga jarak dengan pasanganmu di tempat kerja. Kamu harus punya rencana yang jelas untuk tetap bersikap profesional sepenuhnya di kantor,” ujar Smith.

Kedua, bicarakan tentang kemungkinan putus, sebab kesiapan mental dan rencana pasca-putus adalah safety net yang harus disiapkan. 

“Memang tidak menyenangkan dibicarakan, tapi dampaknya bisa jauh lebih buruk kalau tidak disiapkan. Kalau nanti putus, apa yang akan kalian lakukan?,” tutup Smith.