periskop.id - Laporan terbaru dari United States Department of Agriculture (USDA) berjudul Sugar: World Markets and Trade 2024/2025 menunjukkan ketimpangan signifikan antara produksi dan konsumsi gula di Asia. Data ini mengungkapkan bahwa Thailand menjadi salah satu produsen gula terbesar dengan surplus yang sangat besar, sementara Indonesia menghadapi defisit yang signifikan.

Data yang dihimpun menunjukkan India memimpin sebagai produsen gula terbesar dengan 28.000 ribu ton. Namun, konsumsi domestik yang mencapai 29.500 ribu ton menjadikan tingkat produksi India hanya mampu memenuhi sekitar 94,9% dari kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan produksi yang nyaris seimbang dengan konsumsi.

Kondisi berbeda dialami oleh Indonesia. Dengan produksi sebesar 2.400 ribu ton, Indonesia harus menghadapi konsumsi domestik yang mencapai 7.600 ribu ton. Angka ini menunjukkan bahwa produksi gula Indonesia hanya mampu memenuhi sekitar 31,6% dari kebutuhan nasional, yang menyebabkan ketergantungan pada impor untuk memenuhi permintaan pasar.

Di sisi lain, Thailand menunjukkan performa yang luar biasa dengan produksi mencapai 10.040 ribu ton, sementara konsumsi domestiknya hanya 3.000 ribu ton. Ini menciptakan surplus produksi sebesar 334,7%, yang menjadikan Thailand salah satu eksportir gula terbesar di dunia.

Beberapa negara lain juga menunjukkan dinamika serupa. China, sebagai salah satu konsumen terbesar, memproduksi 11.000 ribu ton gula, tetapi mengonsumsi 15.700 ribu ton, yang berarti produksi dalam negeri hanya memenuhi 70,1% dari kebutuhannya. Sementara itu, Pakistan memiliki tingkat produksi yang relatif seimbang dengan konsumsi, yaitu 88,8%, dengan produksi 5.860 ribu ton untuk konsumsi 6.600 ribu ton.

Perbandingan Produksi dan Konsumsi Gula di Negara Asia (dalam Ribu Ton)

  • Thailand: Produksi 10.040 | Konsumsi 3.000
  • India: Produksi 28.000 | Konsumsi 29.500
  • China: Produksi 11.000 | Konsumsi 15.700
  • Pakistan: Produksi 5.860 | Konsumsi 6.600
  • Filipina: Produksi 1.850 | Konsumsi 2.200
  • Vietnam: Produksi 1.350 | Konsumsi 1.667
  • Iran: Produksi 1.800 | Konsumsi 2.739
  • Indonesia: Produksi 2.400 | Konsumsi 7.600