periskop.id - Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia mengungkapkan bahwa PT Pertamina (Persero) telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi pemasok bahan bakar minyak (BBM) bagi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik swasta.

Menurut Anggia, prosesnya kini hanya tinggal menunggu finalisasi pengaturan mekanisme teknis pelaksanaannya.

“Pertamina menyanggupi, tinggal diatur saja mekanisme teknisnya seperti apa,” ujar Anggia seperti dilansir Antara, Selasa (9/9).

Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa keputusan akhir mengenai pembelian BBM dari perusahaan negara itu diserahkan kembali kepada masing-masing badan usaha swasta, seperti Shell dan BP AKR.

“Jadi, nanti dari badan usaha swastanya masing-masing,” tegasnya.

Anggia menambahkan, diskusi mengenai hal ini masih terus bergulir dan akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas persoalan impor BBM secara lebih mendalam. 

"Solusinya masih dalam tahap diskusi saat ini," ucapnya.

Pertemuan yang dimulai pukul 09.30 WIB itu digagas Kementerian ESDM sebagai respons atas kelangkaan bensin yang terjadi di sejumlah SPBU swasta. 

Rapat tersebut secara khusus mengundang Pertamina serta para pengelola SPBU swasta, termasuk Shell, British Petroleum (BP), dan Vivo.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyatakan pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya digelar untuk membahas isu impor BBM bersama seluruh pengelola SPBU.

Sesuai arahan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, agenda utama rapat adalah menyelaraskan impor BBM antara Pertamina dan pihak swasta. 

“Jadi, volume, kemudian spek juga disinkronkan,” kata Laode.