periskop.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mendesak pemerintah untuk segera menyediakan layanan kesehatan mental yang memadai bagi masyarakat. Permintaan ini muncul menyusul kasus bunuh diri seorang ibu bersama dua anaknya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal ini disampaikannya dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (9/9), yang dilansir oleh Antara.
“Kasus ini menegaskan urgensi ketersediaan konseling krisis dan pendampingan psikososial yang mudah dijangkau, khususnya bagi keluarga rentan. Kesehatan mental harus ditempatkan setara dengan kesehatan fisik,” ujar Netty.
Ia menyatakan keprihatinannya atas tragedi tersebut, yang ia sebut sebagai alarm keras bagi seluruh pihak mengenai adanya keputusasaan seseorang yang tidak terbaca oleh keluarga, lingkungan, ataupun negara.
Pentingnya Jaring Pengaman Sosial
Selain kesehatan mental, Netty juga mendorong pemerintah untuk memperkuat jaring pengaman sosial dan bantuan ekonomi produktif. Menurutnya, tekanan finansial sering menjadi pemicu utama depresi dan keputusasaan yang bisa berujung pada tragedi.
Netty juga mengingatkan pentingnya kepekaan sosial di masyarakat. Tanda-tanda stres berat sering kali muncul sebelum sebuah tragedi, namun sering diabaikan. Ia menekankan bahwa keluarga, tetangga, dan tokoh masyarakat harus menjadi "lini pertama pencegahan.”
Tragedi ini menimpa seorang ibu berinisial EN (34) dan dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 bulan di Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/9). Sang ibu ditemukan tewas gantung diri, sementara kedua anaknya diduga tewas diracun. Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh suami korban, YS, yang baru pulang kerja. Polisi menemukan surat wasiat berisi curahan hati korban tentang penderitaan hidupnya.
Menanggapi kasus serupa, Wakil Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi warga di lingkungan sekitar.
"Peran RT RW harusnya bersama-sama saling bahu-membahu, saling peduli ketika memang ada tetangga ataupun keluarga-keluarga di sekitar kita yang kehidupannya kurang beruntung,” kata Lia.
Tinggalkan Komentar
Komentar