periskop.id - New York lagi-lagi bikin sejarah! Kali ini bukan tentang Times Square yang selalu terang benderang, atau Central Park yang jadi spot healing favorit warga. Tapi soal sosok muda yang kini jadi pembicaraan dunia, Zohran Mamdani, politisi progresif dari Partai Demokrat yang baru saja terpilih menjadi Wali Kota New York City.
Pemilu yang digelar awal November 2025 ini mencatat tingkat partisipasi tertinggi dalam beberapa dekade, dengan hampir 2 juta warga New York datang ke tempat pemungutan suara. Hasil akhirnya, Mamdani menang tipis tapi meyakinkan, meraih 50,3% suara, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo (independen, 41,6%) dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa (7,1%).
Siapa Zohran Mamdani?
Sebelum jadi sorotan dunia, Zohran Mamdani dikenal sebagai anggota Dewan Negara Bagian New York yang vokal memperjuangkan keadilan sosial, transportasi publik, dan hak-hak pekerja. Lahir dari keluarga intelektual, sang ayah Mahmood Mamdani adalah profesor terkenal, dan ibunya Mira Nair adalah sutradara papan atas asal India, Zohran tumbuh dengan pandangan global yang berpadu dengan semangat lokal.
Kini, di usia 34 tahun, Mamdani memecahkan tiga rekor sekaligus. Dia menjadi Wali Kota Muslim pertama dalam sejarah New York, pemimpin keturunan Asia Selatan pertama yang pernah memimpin kota tersebut, dan juga wali kota termuda sepanjang sejarah “The Big Apple”.
Ketiga hal ini bikin banyak anak muda di Amerika melihat Zohran sebagai simbol representasi baru, menjadi bukti nyata bahwa keberagaman bukan cuma slogan.
Gaya Politik “Fresh” dan Dekat dengan Anak Muda
Selama masa kampanye, Zohran Mamdani tampil beda dari kandidat lain. Ia berbicara dengan gaya yang santai, terbuka, dan mudah dicerna, gaya yang nyambung dengan generasi muda. Banyak yang bilang pendekatannya “fresh” dan “progresif.”
Dalam setiap pidato, Zohran selalu menekankan pentingnya akses setara bagi semua warga kota. Ia menjanjikan transportasi bus gratis, harga sewa perumahan yang stabil dan terjangkau, kenaikan upah minimum menuju 2030, serta penitipan anak yang inklusif.
Tak hanya itu, ia juga berkomitmen untuk menaikkan pajak bagi perusahaan besar agar kebijakan sosialnya bisa dijalankan tanpa membebani warga.
Visi ini bikin kampanyenya viral di media sosial dan banyak disorot media internasional. Banyak pemilih muda mengatakan bahwa akhirnya ada politisi yang mengerti realitas hidup di New York.
Ketegangan dengan Donald Trump
Namun, kemenangan Zohran juga memantik drama politik tingkat nasional. Presiden AS Donald Trump langsung melontarkan komentar tajam dari Gedung Putih.
Dalam pernyataannya di Oval Office, Trump berkata:
“Jika komunis Mamdani menang di New York, saya sangat kecil kemungkinan memberi dana federal kepada kota itu, kecuali jumlah minimum yang diwajibkan,” demikian kata Presiden Donald Trump, dikutip dari Sputnik International.
Trump bahkan menambahkan bahwa Mamdani akan punya masalah dengan Washington seperti belum pernah dialami wali kota New York mana pun sebelumnya.
Pernyataan ini memicu reaksi keras di media sosial, banyak warga New York menganggap komentar itu bentuk ketakutan lama terhadap perubahan.
Menanggapi hal itu, Zohran Mamdani tidak gentar. Ia menyebut bahwa dirinya siap berdiri tegak melawan segala tekanan politik dari Washington dan fokus menjalankan mandat rakyat.
Harapan Baru Untuk New York
Kemenangan Zohran Mamdani bukan hanya kemenangan personal, tapi juga kemenangan bagi suara-suara yang selama ini tidak didengar. Ia datang membawa semangat untuk bikin New York lebih adil, lebih inklusif, dan lebih layak huni untuk semua kalangan.
Buat warga muda yang sering healing di taman kota, nonton sunset di rooftop Manhattan, atau jalan santai di Brooklyn Bridge Park, sosok Zohran memberi harapan baru. Banyak yang percaya bahwa kebijakannya akan membawa angin segar bagi kehidupan urban yang sering kali terasa menekan.
Selain itu, kebijakan pro lingkungan dan penataan ruang kota yang dia rancang juga diharapkan bisa memperluas ruang hijau, sesuatu yang penting banget buat generasi yang peduli keseimbangan hidup dan mental health.
Mimpi Kota yang Lebih Manusiawi
Dalam beberapa pidatonya, Zohran Mamdani sering bilang bahwa kota besar seperti New York harus “lebih manusiawi dan berpihak kepada yang lemah.”
Ia ingin setiap warga, tanpa melihat agama, warna kulit, atau latar belakang ekonomi, merasa punya tempat dan masa depan di kota ini.
Dengan pendekatan seperti ini, banyak pengamat politik menyebutnya sebagai gelombang baru dalam politik Amerika, yang lebih empatik dan kolaboratif.
Generasi muda yang sebelumnya apatis terhadap politik pun mulai peduli. Di TikTok dan X (Twitter), tagar #ZohranForNYC sempat trending, dengan ribuan konten kreatif berisi dukungan dan reaksi kemenangan Zohran.
Tantangan Berat di Depan
Meski terlihat keren dan idealis, tantangan Mamdani tidak mudah. Hubungan dengan pemerintahan federal di bawah Trump bisa jadi tegang, apalagi setelah ancaman pemotongan dana federal.
Selain itu, biaya hidup di New York yang terus meroket juga akan jadi ujian pertama kebijakan progresifnya.
Namun, bagi banyak anak muda, justru di situlah daya tarik Zohran Mamdani, dia bukan politisi biasa yang main aman. Dia berani bicara dan berani melawan sistem yang dianggap tidak adil.
Tinggalkan Komentar
Komentar