periskop.id - Wakil Presiden Republik Indonesia mengumumkan kebijakan strategis terkait pembebasan visa bagi warga Afrika Selatan yang hendak berkunjung ke Indonesia, serta sebaliknya bagi warga negara Indonesia (WNI). Kebijakan resiprokal ini disampaikan dalam kunjungan kerja resmi guna mempererat hubungan bilateral kedua negara.
"Pertemuan Presiden Ramaphosa dengan Presiden kita beberapa minggu lalu mencerminkan kerja sama yang kuat. Hasilnya, kedua negara sepakat untuk menghapus persyaratan visa," ucap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri CEO Forum di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat sore waktu setempat, dikutip Sabtu (22/11).
Gibran menegaskan kebijakan ini merupakan tindak lanjut konkret dari pertemuan tingkat tinggi antara kedua kepala negara sebelumnya.
Presiden Prabowo Subianto diketahui telah menerima kunjungan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, pada Oktober lalu.
Kabar penghapusan syarat visa ini disambut antusias oleh para pengusaha Afrika Selatan yang hadir di forum tersebut.
Tepuk tangan meriah menggema, menandakan optimisme bahwa langkah ini akan mempermudah akselerasi kerja sama ekonomi dan bisnis.
Selain isu visa, kunjungan Gibran juga mempertegas komitmen Indonesia untuk memperluas cakupan investasi di benua hitam.
Sektor pertanian dan energi menjadi prioritas utama dalam pembahasan kerja sama strategis ini.
Gibran menilai Afrika Selatan memiliki posisi vital sebagai mitra strategis sekaligus pintu gerbang bagi produk Indonesia menembus pasar Afrika yang lebih luas.
Di sisi lain, Indonesia menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari kapasitas industri, kualitas sumber daya manusia, jejaring manufaktur, teknologi, hingga akses ke pasar ASEAN.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran turut mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait industri strategis antar kedua negara.
Indonesia menyatakan kesiapannya untuk terus berkolaborasi karena Afrika dipandang sebagai benua masa depan dengan potensi pertumbuhan pesat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memang telah mendorong percepatan realisasi kerja sama pasca-kunjungan Presiden Ramaphosa.
Presiden menugaskan tim teknis dan delegasi khusus untuk membahas agenda konkret guna mempererat hubungan dengan Afrika Selatan.
Dengan masuknya Afrika Selatan ke dalam daftar ini, kekuatan paspor Indonesia semakin bertambah.
Total negara di dunia yang kini bisa dikunjungi pemegang paspor Indonesia tanpa visa mencapai 74 negara.
Kebijakan ini diharapkan mampu mendongkrak mobilitas warga, sektor pariwisata, serta membuka peluang investasi yang lebih luas bagi kedua belah pihak.
Tinggalkan Komentar
Komentar